Solo - Tagline 'Back To Home' menjadi tema jersey kandang atau home klub Liga 2 Persis Solo di musim 2020. Hanya, peluncuran jersey itu dilakukan di media sosial sebagai bentuk antisipasi dan kewaspadaan virus corona. Apalagi, Kota Solo dinyatakan berstatus Kejadian Luar Biasa (KLB) oleh Wali Kota FX Hadi Rudyatmo.
Persis sesungguhnya berkesempatan meluncurkan jersey baru saat melakoni laga pertama di kandang sendiri melawan PSCS Cilacap di Stadion Manahan, Solo, Minggu, 15 Maret 2020. Hanya, laga itu terpaksa dibatalkan karena Solo dinyatakan KLB virus corona.
Tak hanya itu, PSSI juga memutuskan kompetisi Liga 2 dan Liga 1 dihentikan untuk sementara waktu karena mewabahnya COVID-19. Buntutnya rencana mengeluarkan jersey baru pun batal.
Meski demikian, Persis tak kehilangan akal. Saat dihentikannya kompetisi, Persis memilih memperkenalkan jersey melalui media sosial. Musim ini, Persis menggandeng apparel DJ Sport yang menyediakan jersey terbaru.
Namun yang diperkenalkan baru jersey home atau kandang. Jersey kandang itu sepenuhnya berwarna merah, warna khas Persis.
"Jersey Persis Solo musim ini terasa istimewa bagi DJ Sport. Sudah 4 tahun kami mengimpikan menjadi apparel partner tim kebanggaan masyarakat solo ini. Akhirnya, impian itu terwujud pada musim 2020 ini," kata Dimas Yustisia, selaku pemilik DJ Sport, Rabu, 18 Maret 2020.
Menurut Dimas, pihaknya mempersiapkan jersey tersebut secara matang. Bahkan desain jersey sudah dirancang sejak November 2019. DJ Sport menggandeng profesional desainer untuk menghasilkan produk terbaik.

Dalam desainnya, filosofi jersey terinspirasi dari motif batik Kawung yang terdapat di Stadion Manahan. Batik Kawung merupakan motif tua yang berasal dari tanah Jawa yang berbentuk seperti kolang-kaling disusun pada empat sudut persegi.
Motif ini, menurut catatan penelitian, sudah ada sejak abad ke-9. Bahkan motif itu terasa istimewa karena dulu hanya boleh digunakan kalangan kerajaan.
Batik Kawung sendiri memiliki makna pengendalian diri yang sempurna dan hati yang bersih tanpa adanya keinginan untuk riya, dan masih banyak lagi. Pemain Persis pun diharapkan bisa mengendalikan diri dan tidak mudah terpancing emosi di pertandingan. Mereka juga memiliki hati bersih saat berusaha promosi ke Liga 1 musim ini.
"Filosofi jersey terinspirasi dari motif batik kawung yang terdapat di Stadion Manahan. Pemilihan motif ini tidak lepas dari kembalinya Persis ke Manahan setelah satu setengah musim menjadi musafir di Madiun," kata Dimas.
Tagline 'Back To Home', menjadi tepat karena Persis memang telah kembali bermarkas di Manahan. Mereka bisa menjamu lawan-lawannya di stadion kebanggaan.
"Jadi tema 'Back To Home' memang tepat untuk desain jersey ini. Persis kembali rumah. Kami berharap Persis bisa bermain maksimal ketika memakai jersey yang terinspirasi dengan rumah mereka sendiri," ujarnya.
"Stadion Manahan yang baru selesai direnovasi telah naik level dan menjadi salah satu stadion terbaik di Indonesia. Hal yang sama diharapkan dialami Persis. Tim bisa naik level ke kasta tertinggi," kata Dimas lagi. []