Jakarta - Inter Milan masih belum menerima kegagalan melangkah ke final Coppa Italia. Pada semifinal kedua di Stadion San Paolo, Minggu, 14 Juni 2020 dini hari WIB, Inter dipaksa bermain imbang 1-1. Hasil itu mengandaskan ambisi Inter. Namun pelatih Antonio Conte menyatakan Inter lebih pantas ke final.
Inter memang sial. Pada semifinal pertama di kandang sendiri, mereka kalah 0-1 lewat gol Fabian Ruiz. Kekalahan itu memaksa I Nerazzurri untuk membalikkan keadaan sekaligus mengejar defisit gol.
Target menang nyaris tercapai pada laga kedua di kandang Napoli. Gol cepat Christian Eriksen menerbitkan harapan. Namun suka cita Inter tak bertahan lama.
Ini penampilan Inter yang saya inginkan. Kami bermain agresif dan penguasaan bola yang mencapai 60 persen
Sebelum berakhirnya babak pertama, striker Dries Mertens memupus harapan Inter. Dia membobol gawang tim tamu lewat serangan balik yang klasik.
Ironisnya karena Mertens merupakan pemain yang diincar Beneamata. Bahkan penyerang tim nasional Belgia ini nyaris menandatangani kontrak. Namun Napoli berhasil mencegah dan memberi kontrak baru kepada pemain yang sudah 7 musim di Partenopei ini.
Gol itu menjadikan Napoli unggul agregat 2-1. Pelatih Conte pun kecewa. Menurut dia Inter pantas memenangkan 2 pertandingan tersebut.

"Dari 2 pertandingan itu, kami yang lebih pantas ke final. Saya tidak menyalahkan pemain karena hasil ini. Mereka sudah menunjukkan permainan yang agresif seperti yang saya inginkan. Mereka juga mendominasi pertandingan," kata Conte seperti dikutip laman klub.
"Kami menciptakan banyak peluang. Tampaknya kami harus lebih tajam saat berada di depan gawang lawan. Yang jelas, saya puas dengan penampilan tim. Kami menguasai permainan saat menghadapi Napoli yang merupakan tim kuat," ujar dia lagi.
Kiper Napoli Gagalkan Usaha Inter
Menurut eks pelatih Juventus ini, kegagalan tim tidak terlepas dari penampilan gemilang kiper Napoli David Ospina. Dirinya melakukan beberapa penyelamatan bagus, termasuk peluang yang seharusnya sudah membuahkan gol bagi Inter. Dan, gol Mertens berawal dari dia yang memberikan umpan jauh kepada Lorenzo Insigne.
"Kiper David Ospina melakukan beberapa penyelamatan mengesankan dan menentukan. Tentu saya kecewa karena kebobolan. Ini kesalahan tak perlu yang seharusnya bisa kami hindari," kata Conte.
"Kami tak fokus pada saat itu dan harus membayar mahal karena kelengahan itu. Ini penampilan Inter yang saya inginkan. Kami bermain agresif dan penguasaan bola yang mencapai 60 persen. Kami lebih banyak melepaskan tendangan ke gawang," ujarnya.
Baca juga:
Inter Milan dan Lazio Masih Buru Olivier Giroud
Inter Milan Hanya Omong Doang, Cavani Pilih Atletico
Persoalannya, kata Conte melanjutkan, pertandingan tidak ditentukan berdasarkan performa tim tetapi hasil akhir. Permainan efisien dan efektif Napoli mengantarkan mereka ke final.
"Napoli yang mencapai final. Jadi saya angkat topi pada mereka. Tetapi bila dianalisis berdasarkan performa, kami yang lebih pantas. Hanya, pertandingan ditentukan pada hasil dan bukan performa," ucap Conte mengakhiri.
Kegagalan di Coppa Italia menjadikan Inter tinggal berharap pada kompetisi Serie A Italia dan Liga Europa. Di kompetisi domestik, Inter masih harus bekerja keras karena ditinggalkan 2 pesaingnya, Juve dan Lazio. []