Jakarta - Gunung Semeru mengalami erupsi pada Sabtu, 4 Desember sekitar pukul 15:00 WIB.
Saat erupsi, gunung berapi yang terletak di kawasan Malang dan Lumajang itu mengeluarkan lava pijar, lahar dingin, suara gemuruh serta asap pekat berwarna abu-abu.
Terdapat lava atau lahar yang keluar dari perut bumi ke permukaan bumi saat gunung melutus.
Lalu, apa perbedaan di antara lahar panas dan lahar dingin saat erupsi gunung berapi?
Lahar merupakan aliran material vulkanik yang biasanya berupa campuran batu, pasir dan kerikil akibat adanya aliran air yang terjadi di lereng gunung.
Lahar bergerak mengalir seperti lava dan dikendalikan oleh gravitasi dan kemiringan lereng.
Pada umumnya, kebanyakan orang sering menyamakan istilah lahar dengan lava padahal keduanya berbeda.
Berikut ini perbedaan di antara lahar panas dan lahir dingin saat letusan Gunung Berapi.
Lahar Panas
Terdapat beberapa gunung api di Indonesia yang memiliki dasar lubang kepundan dan sifatnya kedap air sehingga air hujan yang turun disana akan membentuk danau.
Contohnya adalah Kawah Gunung Galunggung, Kelud, Agung atau Kelimutu.
Material lempeng pembentuk dasar kepundan berasal dari fragmen batuan yang berasal dari dinding kepundan.
Berdasarkan catatan geologi Indonesia, Gunung Galunggung di Tasikmalaya yang meletus hebat pada tahun 1882 mengeluarkan seluruh air danau dan isinya yang bercampur magma.
Dampaknya yang terjadi adalah aliran lahar panas hingga radius 60 km.
Lahar Dingin
Material erupsi gunung berapi yang belum terkonsolidasi akan berkumpul di sekitar puncak atau lereng kawah.
Saat hujan terjadi di puncak gunung, maka bahan-bahan endapan ini akan terangkut dan bergerak meluncur ke bawah sebagai aliran pekat dengan densitas tinggi.
Bentuk material tersebut dapat berwujud bongkahan batu, bom, lapili, pasir hingga debu.
Semua bahan tersebut akan melewati lereng atau lembah hingga jarak yang sangat jauh. Contohnya, banjir lahar dingin di wilayah Gunung Merapi dan Gunung Semeru.
Demikian penjelasan mengenai perbedaan lahar panas dan dingin yang selama ini mungkin dipertanyaan oleh sebagian orang. []
Baca Juga
- Jokowi Perintahkan Gerak Cepat Tangani Dampak Erupsi Semeru
- Evakuasi Korban Erupsi Gunung Semeru di Jawa Timur
- Sejarah Erupsi Gunung Semeru di Lumajang Sejak 1913
- Aktivitas Gunung Semeru Meningkat, Waspada Hujan Abu