TAGAR.id, Jakarta - AHA dan BHA, dua kata yang kini terdengar tidak asing di telinga kaum hawa. Ya, AHA dan BHA memang istilah yang sering diutarakan oleh Beauty Consultant ketika menyambangi makeup store atau drug store yang menyediakan skin care, khususnya skin care asal negeri Ginseng, Korea Selatan.
Awalnya, AHA dan BHA tidak terlalu dipedulikan oleh para perempuan. Bahkan, mereka yang merupakan newbie dalam dunia per-makeup-an kemungkinan tidak peduli AHA dan BHA.
Mereka, akan lebih peduli pada merk skin care asalkan di iklankan oleh artis asal korea favoritnya, ketimbang cocok atau tidak kandungan yang ada pada skin care tersebut.
Ayo siapa yang pernah memilih skin care dengan alasan itu?
Nah, agar tidak asal-asalan lagi dalam memilih skin care, Tagar akan membahas perbedaan antara AHA dan BHA serta kegunaanya, seperti dilansir dari hellosehat.
Perbedaan AHA dan BHA
AHA
AHA kepanjangan dari alpha hydroxy acid. AHA termasuk asam yang larut dalam air. Di dalam AHA terkandung beberapa senyawa yang berasal dari tumbuh-tumbuhan dan hewan, seperti asam glikolat dari tebu, asam laktat dari susu, asam malat dari apel, dan asam sitrat dari jeruk.
BHA
BHA kepanjangan dari beta hydroxy acid. Dalam dunia medis dermatologi BHA disamakan dengan asam salisilat. BHA berbeda dengan AHA, jika AHA terdiri dari beberapa senyawa, tidak demikian dengan BHA.
BHA hanya mengandung satu senyawa saja. Selain itu, BHA pun bukan merupakan asam yan tidak larut dalam air melainkan dalam minyak atau lemak.
Ilustrasi perempuan setelah menggunakan skin care. (Foto: Pixabay.com)
Kegunaan AHA dan BHA
AHA memiliki kemampuan untuk merusak lapisan kulit di bagian terluar (stratum korneum) dengan tujuan merangsang pertumbuhan kulit baru yang lebih sehat.
Asam yang terkandung dalam AHA juga ternyata membantu meningkatkan jumlah kolagen agar kulit lebih kenyal dan elastis. Sehingga, AHA biasanya digunakan untuk mengatasi berbagai masalah kulit yang berkaitan dengan penuaan, misalnya, warna kulit dan tekstur yang tidak merata serta kerutan halus di kulit.
Sedangkan BHA, pada umumnya memiliki kemampuan masuk ke dalam pori-pori kulit dengan tujuan mengangkat sel kulit mati yang menumpuk dan minyak berlebih. Jadi, BHA biasanya cocok digunakan untuk untuk mengatasi berbagai masalah kulit berminyak dan berjerawat.
Pilih AHA atau BHA?
Meski sudah mengetahui perbedaan AHA dan BHA, tetap saja Anda harus hati-hati ketika memutuskan untuk memilih produk yang mengandung AHA atau BHA. Salah satunya konsentrasi produk dan ambang batas konsentrasi AHA maupun BHA.
Jika memutuskan untuk memilih skin care dengan kandungan AHA, jangan sampai tergiur harga dan merk tapi tidak memperhatikan ambang batas konsentrasi. Karena, ketika ambang batas konsentrasi AHA terlalu tinggi akhirnya malah menyebabkan iritasi kulit.
Sementara jika memilih skin care dengan kandungan BHA, Anda harus mengetahui terlebih dahulu jenis jerawatnya. Jika jerawat dalam kondisi ringan atau masih berbentuk komedo, produk BHA dengan konsentrasi rendah yang banyak dijual di pasaran bisa dijadikan pilihan.
Jika sebaliknya, jerawat yang meradang dan bernanah yang dibutuhkan kulit adalah BHA dengan konsentrasi yang tinggi.
Masih bingung bedakan AHA dan BHA?
Konsultasikan saja jenis wajah dan apa yang sebaiknya dipilihterlebih dahulu ke dokter spesialis kulit dan kelamin (Sp. KK) sebelum memutuskan untuk membeli sebuah skin care. []