Api Asian Games Tinggal di Bromo Sebelum ke Banyuwangi Pancarkan Semangat Sportivitas

Api Asian Games tinggal di Bromo sebelum ke Banyuwangi pancarkan semangat sportivitas. Semangat Asian Games seperti menjunjung tinggi sportivitas, kejujuran, pantang menyerah, dan keberanian bisa mempengaruhi kehidupan masyarakat agar menjadi lebih baik.
Legenda bulu tangkis Indonesia Susi Susanti menyalakan kaldron dengan obor Asian Games 2018 saat prosesi Torch Relay Asian Games 2018 di lautan pasir Gunung Bromo, Probolinggo, Jawa Timur, Sabtu (21/7). Selanjutnya pawai obor Asian Games tersebut akan dibawa ke Banyuwangi, Jawa Timur. (Foto: Ant/Zabur Karuru)

Probolinggo, (Tagar 21/7/2018) – Obor Asian Games 2018 yang ditinggalkan di Gunung Bromo diharapkan bisa menularkan semangat Asian Games.

"Kami ingin menularkan semangat Asian Games sehingga api ini sengaja kami tinggalkan di sini," ujar anggota Deputi IV INASGOC Kombes Pol Unggul Sedyantoro di kaki Gunung Bromo, Kecamatan Sukapura, Kabupaten Probolinggo, Jawa Timur, Sabtu (21/7).

Dia menyebutkan, semangat Asian Games seperti menjunjung tinggi sportivitas, kejujuran, pantang menyerah, dan keberanian bisa mempengaruhi kehidupan agar menjadi lebih baik.

Torch Relay Asian Games 2018 BromoWarga mengerumuni kaldron Asian Games 2018 yang telah dinyalakan pada prosesi Torch Relay Asian Games 2018 di lautan pasir Gunung Bromo, Probolinggo, Jawa Timur, Sabtu (21/7). Selanjutnya pawai obor Asian Games tersebut akan dibawa ke Banyuwangi, Jawa Timur. (Foto: Ant/Zabur Karuru)

Kirab Obor Asian Games 2018 sampai di Gunung Bromo, Jawa Timur, Sabtu (21/7) pagi. Obor yang sebelumnya berada di Malang, awalnya dibawa Unggul Sedyantoro sebagai perwakilan INASGOC.

Unggul kemudian mengoper obor tersebut kepada artis Irfan Hakim yang sudah menunggu di atas kuda. Setelah berderap beberapa saat, Irfan meneruskan obor ke peraih medali emas lari maraton SEA Games 1991, Maria Lawalata.

Diiringi pasukan pelindung obor, Maria berlari beberapa meter dan memberikan obor secara estafet kepada peraih medali emas Olimpiade 1992, Spanyol, Susi Susanti.

Susi yang menjadi pelari terakhir menyulutkan api ke obor berukuran lebih besar di depan pintu Pura Luhur Poten di Kecamatan Sukapura, Kabupaten Probolinggo, Jawa Timur. Obor berukuran besar ini ditinggalkan di tempat sebagai penyemangat bagi warga sekitar Gunung Bromo.

Torch Relay Asian Games 2018 BromoLegenda bulu tangkis Indonesia Susi Susanti (tengah) berlari sambil membawa obor Asian Games 2018 saat prosesi Torch Relay Asian Games 2018 di lautan pasir Gunung Bromo, Probolinggo, Jawa Timur, Sabtu (21/7). Selanjutnya pawai obor Asian Games tersebut akan (Foto: Ant/Zabur Karuru)

Susi bangga menjadi bagian dari pembawa obor Asian Games 2018. Apalagi dia mengaku baru pertama kali menginjakkan kaki di Gunung Bromo.

"Amanah membawa obor ini adalah kehormatan dan sebuah kebanggaan bagi saya. Ini pertama kali saya ke Bromo, pemandangannya indah dan jadi pengalaman berharga untuk saya," tutur Susi.

Berikutnya, obor yang sudah dibawa ke Bromo diarak ke Kota Probolinggo, Jawa Timur, lalu selanjutnya diteruskan ke daerah-daerah lain sampai terakhir tiba di Stadion Utama Gelora Bung Karno, Senayan, Jakarta, untuk dinyalakan di pembukaan Asian Games 2018, 18 Agustus 2018.

Di Malang

Sebelumnya, obor Asian Games 2018 setelah diinapkan semalam di Balai Kota Malang, dilepas menuju kawasan Gunung Bromo. Obor yang dinyalakan dengan api abadi hanya singgah beberapa jam di Kota Malang, kemudian diarak menuju ke Gunung Bromo pada Sabtu (21/7) dini hari.

Obor Asian Games 2018, perpaduan api yang diambil dari api abadi di India dan "dikawinkan" dengan api abadi Mrapen, tiba di Balai Kota Malang terlambat beberapa jam karena kedatangannya di makam Presiden RI pertama di Blitar juga terlambat.

Torch Relay Asian Games 2018Api obor dari India dan Mrapen yang telah disatukan menyala di kaldron saat Asian Games 2018 Torch Relay Concert di Kompleks Candi Prambanan, Sleman, DI Yogyakarta, Rabu (18/7). Penyatuan kedua api obor tersebut menandai dimulainya perjalanan api obor Asian Games 2018 yang akan dibawa berlari mengelilingi 18 provinsi. (Foto: Ant/Ismar Patrizki)

Pembawa obor Lilies Handayani di Kota Malang seorang atlet panahan nasional yang pernah merebut medali perak pertama untuk Indonesia di Olimpiade Seoul 1988.

Sebelum tiba di Balai Kota Malang, obor Asian Games 2018 singgah di Kepanjen, Kabupaten Malang, disambut Forkopimda Kota Malang dan warga Kota Malang di perbatasan Kabupaten-Kota Malang, tepatnya di antara Kebonagung (Kabupaten Malang) dan Kacuk (Kota Malang).
Pembawa obor Asian Games dari rute Kacuk hingga Balai Kota Malang melewati 20 check poin. Di setiap titik check poin ada pergantian pelari pembawa obor.

Obor dibawa pelari diiringi warga dari berbagai komunitas, termasuk dari TNI. Pelari diestimasikan menempuh jarak antar-check poin sekitar tujuh menit. Antar-check poin berjarak antara 400-500 meter.

Malang Sambut Obor Asian GamesSejumlah seniman Reog Ponorogo dalam Penyambutan Obor Asian Games 2018 di depan Balaikota, Malang, Jawa Timur, Jumat (20/7). Obor Asian Games XVIII yang sebelumnya melintasi kota New Delhi, Yogyakarta, Solo dan Blitar tersebut disambut dengan sejumlah pentas budaya ketika sampai di Malang. (Foto: Ant/Ari Bowo Sucipto)

Obor Asian Games di Kota Malang disambut berbagai acara di panggung hiburan, juga sendra tari di sepanjang Jalan Tugu (depan Balai Kota Malang). Tiba di balai kota, KSAL Laksamana TNI Siswi Sukma Adji menyerahkan obor ke Plt Wali Kota Malang Sutiaji yang sudah bersiap di panggung utama.

Rute yang dilewati obor Asian Games adalah Kacuk-Jl S Supriyadi-Jl Wahid Hasyim-Jl Kawi-Jl Ijen-Jl Semeru-Jl Kahuripan-Balai Kota Malang di Jl Tugu.

Sutiaji dalam sambutannya mengaku bangga Kota Malang disinggahi obor Asian Games. "Arek Malang harus bangga karena dipilih untuk menggelorakan cinta olahraga, sesuai slogan kita, salam satu jiwa," ucap Sutiaji.

Selain itu, lanjut Sutiaji, juga mampu memberikan energi positif bagi warga Kota Malang untuk terus meningkatkan serta memajukan prestasi olahraga yang membangkitkan kebanggaan nasional dan membawa nama harum bangsa.

Melalui ajang bergengsi seperti Asian Games, kata dia, diharapkan mampu mengangkat dan menjadikan posisi Indonesia menjadi pusat perhatian negara-negara Asia. Apalagi jika di ajang Asian Games para atlet Indonesia mampu bersaing di berbagai cabang olahraga dan menghasilkan torehan prestasi.

Malang Sambut Obor Asian GamesAnak-anak berfoto bersama maskot Asian Games 2018 di depan Balaikota, Malang, Jawa Timur, Jumat (20/7). Obor Asian Games XVIII yang sebelumnya melintasi kota New Delhi, Yogyakarta, Solo dan Blitar tersebut disambut dengan sejumlah pentas budaya ketika sampai di Malang. (Foto: Ant/Ari Bowo Sucipto)

Citra Indonesia dengan begitu semakin menggema di Asia. Apalagi Asian Games tahun ini mengangkat slogan "Energy of Asia" harus mampu mengangkat semangat generasi muda, terutama para atlet agar terus menggelorakan semangat juang dalam upaya mengukir prestasi di bidang olahraga.

"Saya mengajak seluruh masyarakat Kota Malang untuk mendukung atlet-atlet kita yang berlaga di ajang Asian Games, serta mendukung Indonesia sebagai tuan rumah," ucapnya.
Kegiatan pawai obor Asian Games 2018 juga dimaknai Pemkot Malang sebagai peluang untuk mempromosikan destinasi pariwisata, seni budaya, serta potensi-potensi yang dimiliki Kota Malang.

"Sehingga masyarakat dunia tahu lebih jauh tentang daerah kita (Kota Malang), yang nantinya akan membawa dampak positif bagi peningkatan jumlah wisatawan mancanegara dan meningkatkan per-ekonomian masyarakat," ujar Sutiaji.

Sebelum tiba di Kota Malang, obor Asian Games telah menjelajah sejumlah daerah seperti Solo, Yogyakarta, Semarang, Blitar, dan Kabupaten Malang.

Torch Relay Asian Games 2018 di SoloMenteri Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) Basuki Hadimuljono membawa obor saat Torch Relay Asian Games 2018 di Solo, Jawa Tengah, Kamis (19/7). Solo menjadi kota kedua setelah Yogyakarta pada pawai obor Asian Games 2018 dan selanjutnya akan dibawa menuju 52 kota lainnya di 17 provinsi di Indonesia. (Foto: Ant/Mohammad Ayudha)

Di Blitar

Ketika di Blitar, Pemerintah Kota (Pemkot) Blitar menyambut baik singgahnya obor Asian Games 2018. Obor Asian Games 2018 tiba di makam presiden pertama Indonesia Soekarno, Jumat (20/7) pukul 13.08 WIB, setelah diberangkatkan dari Solo, Jawa Tengah.

"Kami berbangga hati Kota Blitar menjadi satu dari 54 kabupaten-kota di Indonesia yang disinggahi obor Asian Games 2018," ujar Wakil Wali Kota Blitar Santoso di makam Bung Karno, Blitar, Jumat.

Blitar Sambut Obor Asian GamesSiswa SD membawa bendera merah-putih menyambut kedatangan Api Obor Asean Games 2018 yang dibawa tim Indonesia Asian Games Organizing Committee (INASGOC) memasuki kawasan Makam Presiden Soekarno saat Torch Relay Api Obor Asean Games 2018 di Blitar, Jawa Timur, Jumat (20/7). Api Obor Asian Games tersebut selanjutnya diarak dari makam Presiden Soekarno menuju kantor Wali Kota Blitar, dan selanjutya dibawa ke Malang, Bromo, Banyuwangi, dan akan dibawa menuju kota lainnya di 17 provinsi di Indonesia. (Foto: Ant/Irfan Anshori)

Obor sampai di makam Bung Karno bersama rombongan dipimpin Menteri Koordinator bidang Pembangunan Manusia dan Kebudayaan Indonesia Puan Maharani dan Ketua Panitia Penyelenggara Asian Games 2018 (INASGOC) Erick Thohir.

Sebelum ke Blitar, obor mendarat di Bandara Abdul Rachman Saleh, Kabupaten Malang, sekitar pukul 09.50 WIB. Rombongan disambut pejabat Kota Blitar dan Kabupaten Blitar yaitu Wakil Wali Kota Blitar Santoso dan Bupati Blitar Rijanto. Ada juga pejabat kepolisian dan Komite Olahraga Nasional Indonesia (KONI) Kota dan Kabupaten Blitar.

Kegiatan dimeriahkan pertunjukan seni alat musik jimbe oleh 30 seniman dari kelompok Anoraga Percussion serta barisan pelajar Kota Blitar yang berbaris mengibarkan Bendera Merah Putih di kedua tangan.

Ada prosesi khusus membawa obor ke Makam Bung Karno. Awalnya, obor Asian Games 2018 dibawa berlari pihak INASGOC sekitar 100 meter sebelum memasuki gerbang makam. Setelah itu obor diserahkan kepada atlet tenis meja Indonesia yang pernah tampil di Olimpiade 1992 di Barcelona, Spanyol, Ling Ling Agustin.

Ling Ling kemudian meneruskannya kepada Puan Maharani untuk selanjutnya dibawa ke daerah-daerah lain di Indonesia. "Ini menjadi momentum untuk memberikan semangat dan motivasi bagi atlet Kota dan Kabupaten Blitar agar mereka lebih semangat menguasai prestasi," ujar Wakil Wali Kota Blitar Santoso.

Singgahnya obor Asian Games 2018 di Kota Blitar menjadi kebanggaan bagi warga Blitar. Kirab obor semakin terasa bermakna karena dibawa ke makam Bung Karno.

Soekarno, presiden pertama Indonesia, dianggap menjadi sosok utama berhasilnya penyelenggaraan Asian Games perdana di Indonesia pada tahun 1962. Pada ajang ini, Indonesia merebut peringkat kedua Asian Games, prestasi yang belum bisa diulang hingga saat ini.

"Bung Karno ketika itu menunjukkan bahwa Indonesia yang baru 17 tahun merdeka mampu menyelenggarakan dan meraih prestasi di bidang olahraga internasional. Seperti Bung Karno katakan, jasmerah, jangan sekali-sekali meninggalkan sejarah. Kita harus berani menunjukkan bahwa kita bisa menyukseskan Asian Games 2018," tutur Santoso.

Bung Karno terlibat dari awal sampai selesainya Asian Games tersebut. Ketika itu Soekarno pun memprakarsai berdirinya kompleks olahraga di Senayan yang kemudian dikenal dengan Kawasan Gelora Bung Karno.

Torch Relay Asian Games 2018 DimulaiAtlet lari paragames (disabilitas) Nanda Mei Sholihah membawa obor saat prosesi Torch Relay Asian Games 2018 melintasi kawasan Jalan Brigjen Katamso, Yogyakarta, DI Yogyakarta, Kamis (19/7). Pawai obor Asian Games 2018 dimulai di Yogyakarta untuk selanjutnya dibawa menuju 52 kota lain di 17 provinsi di Tanah Air. (Foto: Ant/Ismar Patrizki)

Demi Asian Games keempat itu pula, stasiun televisi pertama di Indonesia didirikan yaitu Televisi Republik Indonesia (TVRI) yang pertama kali mengudara secara nasional pada 24 Agustus 1962, menyiarkan pembukaan Asian Games 1962.

Berkaca pada penyelenggaraan Asian Games tahun 1962, Blitar berharap semakin banyak atlet yang meramaikan jagad olahraga nasional. Apalagi Kabupaten Blitar maupun Kota Blitar beberapa kali menghasilkan atlet-atlet tingkat nasional.

Pada Asian Games 2018, ada empat atlet asal Kota Blitar dan Kabupaten Blitar turut memperkuat kontingen Indonesia. Keempat atlet bertanding di cabang olahraga BMX, jujitsu, dan sepak takraw. (yps)

Berita terkait
0
Surya Paloh Sebut Nasdem Tidak Membajak Ganjar Pranowo
Bagi Nasdem, calon pemimpin tak harus dari internal partai. Ganjar Pranowo kader PDIP itu baik, harus didukung. Tidak ada membajak. Surya Paloh.