Paris - Dua raksasa teknologi asal Amerika Serikat, Apple dan Google menawarkan kepada otoritas kesehatan di seluruh dunia, sebuah platform untuk melacak kontak pasien Covid-19. Platform ini diharapkan bisa menjadi kunci dalam mencoba menjinakkan pandemi.
"Platform ini memang bukan obat mujarab, tetapi kami yakin bahwa ini bisa memberikan kontribusi pada pekerjaan penelusuran kontak pasien Covid-19 yang lebih luas," kata penjelasan Apple dan Google, seperti diberitakan dari Channel News Asia, Kamis, 21 Mei 2020.
Seorang yang terpapar virus Covid-19, maka akan menerima peringatan atau notifikasi di telponnya
Baca Juga: Apple dan Google Matikan Pelacak Lokasi Virus Corona
Cara kerja platform ini berdasarkan notifikas di smartphone. Seorang yang terpapar virus Covid-19, maka akan menerima peringatan atau notifikasi di telponnya. ""Otoritas kesehatan akan memimpin dengan teknologi ini, dan kami akan terus mendukung dan mengadvokasi," kata keterangan Apple dan Google.
Warga memakai masker menyusul penyebaran penyakit coronavirus Covid-19 terlihat di sebuah Apple Store saat penjualan iPhone SE baru dimulai di Hangzhou, provinsi Zhejiang, China, Jumat (24/4/2020). China Daily via (Foto: Antara/REUTERS/CHINA DAILY)
Mereka menyebutkan akan merilis pembaruan perangkat lunak untuk digunakan otoritas kesehatan, yang bisa dikembangkan oleh staf teknis mereka. Apple dan Google menyatakan bahwa 22 negara telah meminta mereka untuk memakai platform aplikasi pelacak kontak pasien COvid-19.
Dalam beberapa minggu mendatang, diharapkan akan lebih banyak lagi negara yang tertarik denan platform ini. Di Eropa, sebagian besar negara tertarik untuk memakai platform Apple-Google. Namun Prancis dan Inggris lebih memilih untuk mengembangkan sistem mereka sendiri, yang saat ini sedang diuji.

Di tengah kekhawatiran tentang keamanan penggunaan data pribadi, Google dan Apple menetapkan beberapa persyaratan untuk penggunaan aplikasi ini. Pertama, aplikasi apa pun harus bersifat sukarela, tidak mengumpulkan data geolokasi dan tidak digunakan untuk tujuan komersial.
Simak Pula: Apple akan Menggelar WWDC 2020 Secara Virtual
Kedua, hanya satu aplikasi per negara yang diizinkan sehingga tidak ada persaingan. Tergantung pada masing-masing pengguna untuk menyatakan apakah mereka telah terinfeksi virus atau tidak.[]