Jakarta - Arab Saudi, dalam kapasitasnya sebagai pimpinan kelompok negara-negara G20 meluncurkan enam poin strategi untuk menyelamatkan ekonomi global dari resesi yang disebabkan oleh pandemi virus corona Covid-19. Yousef Al-Benyan, Ketua Kelompok Bisnis B20 dalam G20 mengatakan melalui webinar dari Riyadh bahwa respons terhadap pandemi, termasuk suntikan dana US$ 5 triliun ke dalam ekonomi global sudah meyakinkan.
Namun, Al-Benyan mengingatkan bahwa negara-negara ekonomi terkemuka di dunia harus terus bekerja bersama untuk mengurangi dampak dari penutupan global dan untuk mengatasi kemungkinan meledaknya virus gelombang kedua. Kerja sama dan kolaborasi antara pemerintah, lembaga pemerintahan global dan bisnis sangat penting untuk penyelesaian yang efektif dan tepat waktu dari penularan multi dimensi ini melampaui batas. "B20 sangat berpandangan bahwa tidak ada alternatif untuk kerja sama global, kolaborasi dan konsensus untuk mengatasi krisis multi-dimensi dan sistemik," tuturnya seperti diberitakan dari Arab News, Selasa, 7 Juli 2020.
Baca Juga: Peringkat Daya Saing Arab Naik, Ini Penyumbangnya
Rencana enam poin strategi bisnis, terkandung dalam laporan khusus kepada kepemimpinan G20 dengan masukan dari 750 pemimpin bisnis global. Selain itu juga menetapkan serangkaian rekomendasi kebijakan untuk melawan dampak penyakit yang mengancam memicu resesi ekonomi terdalam dalam hampir satu abad.
Respons G20 cepat dan proaktif, terutama dibandingkan dengan krisis keuangan global tahun 2009. Namun lebih banyak yang harus dilakukan, terutama untuk menghadapi kemungkinan bahwa Covid-19 mungkin melonjak lagi.
Dokumen tersebut menganjurkan kebijakan untuk membangun ketahanan kesehatan, melindungi sumber daya manusia, dan mencegah ketidakstabilan keuangan. Ini juga mempromosikan langkah-langkah untuk membebaskan rantai pasokan global, menghidupkan kembali sektor ekonomi produktif, dan mendigitalkan ekonomi dunia secara bertanggung jawab dan inklusif.

Dalam sesi tanya jawab media, Al-Benyan mengatakan diantara prioritas utama bagi para pemimpin bisnis adalah pencarian vaksin melawan virus yang telah menewaskan lebih dari setengah juta orang di seluruh dunia. Dan kebutuhan untuk membuka kembali rute perdagangan global yang terganggu akibat penguncian (lockdown).
Al-Benyan menambahkan, respons G20 cepat dan proaktif, terutama dibandingkan dengan krisis keuangan global tahun 2009. Namun menurutnya, lebih banyak yang harus dilakukan, terutama untuk menghadapi kemungkinan bahwa penyakit tersebut mungkin melonjak lagi. "Sekarang bukan saatnya untuk merayakan," katanya, mengingatkan.
Ia menegaskan, lembaga dan mekanisme multilateral harus secara positif dimanfaatkan oleh pemerintah untuk melayani masyarakat dan harus ditingkatkan di mana pun diperlukan selama dan setelah pandemi. Ia mengatakan itu menyoroti peran Organisasi Kesehatan Dunia (WHO), PBB dan Dana Moneter Internasional (IMF), yang diserang oleh beberapa pemimpin dunia selama pandemi.
Baca Juga: Ekonomi Arab Saudi Tak Tergantung Lagi pada Minyak
"Respons kebijakan terhadap pandemi Covid-19 telah dirancang sesuai dengan persyaratan masing-masing negara," ucap Al-Benyan.
Secara terpisah, Gubernur Otoritas Moneter Arab Saudi menyebutkan bahwa terlalu dini untuk mengatakan jika ekonomi Kerajaan akan mengalami pemulihan ekonomi berbentuk kurva V yang tajam akibat imbas pandemi.[]