Jeddah - Para pemimpin dunia berjanji untuk penggalangan dana lebih dari US$ 8 miliar untuk penelitian, memproduksi dan mendistribusikan vaksin dan parawatan untuk Covid-19. Arab Saudi bersama Uni Eropa, Inggris dan Norwegia memimpin seruan penggalangan dana secara online dalam kapasitas sebagai pimpinan G20.
Dari US$ 8 miliar ini, sekitar US$ 3 miliar akan digunakan untuk mengembangkan, memproduksi, dan mendistribusikan vaksin. Sebesar US$ 2,25 miliar untuk mengembangkan perawatan, US$ 750 juta untuk pengujian kit, dan US$ 750 juta untuk persediaan peralatan pelindung seperti masker wajah. Sisa US$ 1,25 miliar akan diberikan kepada Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) untuk membantu negara-negara yang rentan.
Amerika Serikat yang saat ini menjadi negara dengan korban terbanyak tidak ikut dalam penggalangan dana Covid-19
Baca Juga: Singapura Uji Klinis Remdesivir untuk Covid-19
Ini merupakan awal kerja sama global yang belum pernah terjadi sebelumnya
Para pimpinan dari Jepang, Kanada, Afrika Selatan, dan puluhan negara lain juga bergabung dalan penggalangan dana. Raja Abdullah dari Yordania mengatakan kepada penggalang dana bahwa peluang keberhasilan melawan virus corona meningkat secara eksponensial ketika negara-negara bekerja dalam kemitraan, bukan dalam persaingan. "Kegagalan bukanlah suatu pilihan," katanya seperti diberitakan dari Arab News, Selasa, 5 Mei 2020.
Presiden Komisi Eropa, Ursula von der Leyen mengatakan hanya dalam waktu beberapa jam, para pimpinan dunia berjanji untuk penggalangan dana € 7,4 miliar (US$ 8,1 miliar) untuk vaksin, diagnostik dan perawatan. "Ini merupakan awal kerja sama global yang belum pernah terjadi sebelumnya,” ucapnya.

Penggalanan dana untuk penanganan Covid-19 akan terus berlanjut, selama berminggu-minggu atau berbulan-bulan. Penggalangan dana ini dibangun atas upaya Bank Dunia, Yayasan Bill dan Meinda Gates, dan para donatur kaya. Salah satu donatur adalah penyanyi pop, Madonna yang menjanjikan € 1 juta.
Perdana Menteri Inggris Boris Johnson, yang belum lama ini pulih dari Covid-19 mengatakan, penemuan vaksin merupakan upaya bersama yang paling mendesak.
Amerika Serikat yang saat ini menjadi negara dengan korban terbanyak tidak ikut dalam penggalangan dana Covid-19. Perdana Menteri Norwegia, Erna Solberg yang negaranya menjanjikan US$ 1 miliar, mengatakan ia menyesalkan ketidakikutsertaan Washington. "Sangat disayangkan Amerika Serikat tidak ikut bergabung," tuturnya.
Baca Juga: Covid-19 di Brasil Tiba-tiba Meroket Lampaui China
Namun Presiden Prancis Emmanuel Macron merasa yakin nantinya AS akan ikut berpartisipasi. "Kami telah berdiskusi dengan mitra Amerika, kami dan saya yakin mereka pada akhirnya akan melakukan ... itu adalah jalan ke depan bagi dunia," tuturnya. []