Jakarta – Arab Saudi mengatakan hari Minggu, 13 Februari 2022, akan mengalihkan 4% saham di perusahaan besar minyak Aramco yang dikelola negara itu ke sebuah dana kekayaan negara. Itu merupakan pemasukan bernilai hampir 80 miliar dolar, ketika negara kerajaan itu berusaha merombak ekonominya yang bergantung pada energi.
Pengumuman di Badan Pers Saudi yang dikelola negara itu muncul ketika perusahaan minyak itu memiliki nilai sedikit di bawah 2 triliun dolar AS dan harga minyak diperdagangkan di atas 90 dolar AS per barel, harga tertinggi sejak 2014.
Putra Mahkota Arab Saudi, Mohammed bin Salman, yang memutuskan untuk mentransfer saham itu, seperti disebutkan dalam laporan media itu.
Dana itu akan dimasukkan ke Dana Investasi Publik, dana kekayaan kerajaan yang menjadi sarana Pangeran Mohammed untuk berinvestasi dalam segala hal, mulai dari Uber hingga tim sepak bola Inggris Newcastle United. Dana itu juga merupakan bagian dari proyek Neom sang pangeran di pesisir Laut Merah.

Arab Saudi menuai keuntungan dari lonjakan harga minyak, setelah pandemi virus corona (Covid-19) sempat menurunkan harga minyak ke angka negatif sebesar satu poin, tetapi pihak Saudi juga sadar dengan meningkatnya keprihatinan di seluruh dunia atas perubahan iklim yang dipicu oleh pembakaran bahan bakar fosil (ps/jm)/voaindonesia.com. []
Laba Saudi Aramco Kuartal Pertama Tahun 2021 Naik 30%
Investor Institusi Pesan 6,3 Miliar Saham Aramco
Fintech Jack Ma Incar Dana IPO Rp 500 Triliun, Aramco Keok
Saudi Aramco Hanya Lepas 1,5 Persen Saham IPO