Jakarta- Yasir Othman Al-Rumayyan, Chairman Saudi Aramco mengisyaratkan pemerintah Kerajaan Arab Saudi sudah merestui perusahaan minyak itu untuk mencatatkan sahamnya melalui mekanisme penawaran umum perdana (IPO). Saudi Aramco akan mencatatkan sahamnya di bursa saham Tadawul. "Saudi Aramco telah menerima konfirmasi dari Saudi Tawadul untuk proses IPO secara resmi," kata Yasir yang juga Gubernur Dana Investasi Publik dalam konferensi pers di Dhahran, seperti diberitakan dari theeconomictimes.com, Senin, 04 November 2019.
Menurut Yasir, pemegang saham terbesar Saudi Aramco adalah pemerintah. Untuk persentase investor lokal dan internasional masih belum ditentukan. "Setelah kita selesai dengan proses penawaran umum, baru ditentukan berapa yang akan dilepas ke investor asing. Harga penawaran juga masih harus ditentukan," katanya menjawab pertanyaan wartawan.
Ia mengatakan suatu hal yang tidak berubah tentang perusahaan yaitu terus bertumbuh dan ekspansi. "Aramco masuk bursa menunjukkan bahwa negara kita sudah menjadi lebih menarik bagi investor khususnya investor asing," ucap Yasir, sembari menambahkan, perusahaan membuat langkah baru dengan memberikan peluang kepada warga Saudi untuk memiliki saham di Aramco.
CEO Aramco Amin H. Naseer mengatakan perusahaan akan membayar dividen tunai kepada pemegang saham senilai 75 miliar dolar AS. Rencana pembagian dividen sudah disebutkan dalam dokumen Aramco. Dalam dokumen itu disebutkan bahwa sesuai dengan kebijakan dewan setelah mempertimbangkan berbagai faktor, akan diumumkan pembagian dividen tunai agregat minimal 75 miliar dolar AS sehubungan dengan kalender 2020, selain dividen khusus.

Dewan sudah menentukan bahwa jumlah dividen tunai triwulanan yang diumumkan sehubungan dengan tahun kalender 2020 hingga 2024 akan menjadi kurang dari 0,09375 per saham (berdasarkan 200.000.000.000 saham yang beredar). Untuk pemerintah yang melepaskan haknya terhadap dividen tersebut sebagai berikut; pemerintah akan melepaskan haknya untuk menerima bagian dari dividen tunai sama dengan jumlah yang diperlukan untuk memungkinkan perusahan untuk terlebih dahulu membayar jumlah dividen tunai triwulanan minimum yang diuraikan kepada pemegang saham kecuali pemerintah.
Jumlah yang tersisa untuk didistribusikan akan dibagikan kepada pemerintah. Harga saham Aramco, jumlah saham yang akan dijual dan persentase yang akan dijual akan ditentukan pada akhir periode pembuatan buku. Penawaran saham akan terbuka untuk investor perorangan atau institusi tetapi tunduk pada pembatasan penjualan, disposisi atau penerbitan saham tambahan, yang detailnya akan diberikan dalam prospektus.
Penawaran saham akan dilangsungkan dalam dua tahap, pelanggan institusional dan investor perorangan terdiri dari warga negara Arab Saudi dan non-Arab Saudi yang merupakan penduduk di Kerajaan dan setiap warga negara anggotas Teluk (GCC) seperti Uni Emirat Arab (UEA), Qatar dan Kuwait. Investor ritel yang memenuhi syarat yang telah membagikan saham secara terus-menerus dan tanpa terputus akan memenuhi syarat untuk menerima satu saham untuk setiap 10 saham yang dialokasikan hingga maksimum 100 saham bonus.
Dokumen itu juga menyebutkan investor bonus yang memenuhi syarat berhak untuk menerima hingga maksimum 100 saham bonus saja. Aramco pada triwulan ketiga meraih pendapaan senilai 244 miliar dolar AS, laba bersih 68 miliar AS dan arus kas bebas 59 miliar dolar AS. Pada triwulan ketiga perusahaan mencatat belanja modal senilai 23 miliar dolar AS.
(Dimas Wijanako)