Jakarta - Manchester United hanya bisa gigit jari setelah kembali kehilangan poin di pertandingan Liga Premier Inggris. Di laga kandang di Stadion Old Trafford, Selasa 1 Oktober 2019 dini hari WIB, Man United ditahan 1-1 oleh Arsenal. Nyaris kalah, Arsenal diselamatkan VAR yang mengesahkan gol Pierre-Emerick Aubameyang.
Man United masih belum bisa menang. Padahal, mereka sesungguhnya berpeluang meraih tiga poin di big match itu. Pasalnya, Man United sudah unggul lewat gol gelandang Scott McTominay menjelang akhir babak pertama.
Gol yang berawal dari umpan Marcus Rashford ini sempat mengenai kepala kapten Granit Xhaka. Akibatnya bola berubah arah dan mengecoh kiper Bernd Leno.
VAR menjadi perdebatan sepanjang musim ini. Terjadi perbedaan pendapat soal VAR di dunia sepak bola. Namun di pertandingan ini VAR menunjukkan hasil yang terbaik
Namun Arsenal mampu menyamakan skor di babak kedua. Gol The Gunners dihasilkan striker Aubameyang yang sebelumnya dinyatakan offside oleh asisten wasit menit 58. Bahkan kiper David de Gea juga mengangkat tangan kalau Aubameyang dalam posisi offside sebelum mencetak gol.
Wasit Kevin Friend kemudian meninjaunya melalui VAR. Hasilnya, Aubameyang tidak dalam posisi offside karena masih ada bek Harry Maguire. Gol pun disahkan yang mengubah skor menjadi 1-1. Skor itu bertahan sampai akhir laga.
"VAR menjadi perdebatan sepanjang musim ini. Terjadi perbedaan pendapat soal VAR di dunia sepak bola. Namun di pertandingan ini VAR menunjukkan hasil yang terbaik," kata eks bek Liverpool Jamie Carragher saat menjadi pandit pertandingan tersebut di Sky Sport.
Hal senada disampaikan eks kapten Man United, Roy Keane. Menurutnya gol Aubameyang lebih disebabkan kesalahan bek Man United. Apalagi mereka sempat mengira pemain Arsenal dalam posisi offside.
"Anda bermain sampai peluit dibunyikan. Skema back four Man United sangat buruk karena setiap pemain dalam posisi salah. Tetapi Arsenal pantas diapresiasi. Penyelesaiannya sangat bagus," ujar Keane.

Sementara, manajer Ole Gunnar Solskjaer tak mempermasalahkan gol Arsenal yang disahkan VAR sehingga menggagalkan kemenangan Man United. Hanya, dia juga mempertanyakan wasit Friend yang tidak meninjau insiden bek Arsenal Sead Kolasinac yang menyentuh bola di kotak penalti.
"Keputusan lewat VAR tidak salah. Namun kami pun seharusnya mendapatkan penalti," kata Solskjaer.
Terlepas dari gol yang disahkan lewat VAR, Solskjaer mengaku kecewa dengan lini depan tim yang masih sulit mencetak gol. Setelah mencetak gol, Man United kerap kesulitan memperbesar keunggulannya.
"Saya selalu berpikir mengapa setelah unggul 1-0, kami tak bisa menambah gol. Ini pelajaran berharga dan kami harus bekerja keras memperbaikinya. Di babak kedua, Arsenal lebih proaktif sehingga mampu mencetak gol," katanya.
Pencapaian Terburuk
Hasil itu menjadikan Man United hanya naik satu strip. Mereka menduduki peringkat 10 dengan poin sembilan. Ini pencapaian terburuk The Red Devils selama 30 tahun terakhir.
Posisi itu lebih rendah dibandingkan musim 1989-90. Saat itu, Man United yang sudah ditangani Sir Alex Ferguson menduduki peringkat tujuh.
Raihan poin tim selama ditangani Solskjaer juga lebih buruk dibandingkan Jose Mourinho yang digantikannya. Dari total 28 pertandingan liga, Solskjaer hanya meraih 49 poin. Sebaliknya, Mourinho mampu meraup 51 poin.
Bila Man United kian tercecer dan tak lagi diperhitungkan, sebaliknya Arsenal sukses memperbaiki posisinya. Kini, mereka kembali ke empat besar dengan poin 12. []