Arus Keluar Pasar Modal China Capai Rekor Usai Kemenangan Donald Trump

Arus keluar pasar modal China tercatat mencapai rekor tertinggi sebesar 45,7 miliar dolar AS pada November 2024
Seseorang berjalan melewati poster film di Capital Cinema di Beijing, China, 21/2/2024. (Foto: voaindonesia.com/Tingshu Wang/Reuters)

TAGAR.id, Shanghai, China - Data tersebut muncul ketika reli pasar saham China, yang nilainya bergantung pada pada kebijakan yang muncul, mulai melambat pada akhir September 2024, sementara nilai tukar yuan jatuh terhadap dolar akibat ancaman tarif dari Trump.

Arus keluar pasar modal China tercatat mencapai rekor tertinggi sebesar 45,7 miliar dolar AS pada November 2024, berdasarkan data resmi yang memantau pembayaran lintas batas, dipicu oleh kemenangan Donald Trump dalam pemilihan presiden Amerika Serikat yang mengguncang arus portofolio global.

Penerimaan lintas batas dari investasi portofolio mencapai 188,9 miliar dolar AS, sementara pembayaran totalnya mencapai 234,6 miliar dolar AS, sehingga mencatatkan defisit bulanan terbesar yang pernah tercatat, menurut data dari regulator valuta asing China.

Data tersebut muncul ketika reli pasar saham China, yang nilainya bergantung pada pada kebijakan yang muncul, mulai melambat pada akhir September, sementara nilai tukar yuan jatuh terhadap dolar akibat ancaman tarif dari Trump.

Defisit besar, yang meningkat dari arus keluar sebesar $25,8 miliar pada Oktober, juga mencerminkan menurunnya kepercayaan investor, meskipun Beijing mengumumkan serangkaian kebijakan sejak akhir September untuk merangsang ekonomi yang terperosok dalam krisis properti, konsumsi lemah, dan deflasi yang terus berlanjut.

"Apakah momentum pemulihan dapat dipertahankan hingga kuartal satu 2025 bergantung pada kecepatan dan besarnya implementasi stimulus yang dipetakan di CEWC, serta waktu potensi tarif AS," kata BNP Paribas dalam sebuah catatan kepada klien.

Pada Konferensi Kerja Ekonomi Pusat (CEWC) minggu lalu, para pemimpin China berjanji untuk meningkatkan defisit anggaran, menerbitkan lebih banyak utang, dan melonggarkan kebijakan moneter.

Data portofolio yang dirilis oleh Administrasi Negara Valuta Asing (SAFE) ini sejalan dengan statistik modal China lainnya yang menunjukkan tren serupa.

Bank sentral China pada Senin (16/12/2024) mengatakan bahwa lembaga asing memangkas kepemilikan obligasi dalam negeri China untuk bulan ketiga berturut-turut pada November.

Secara terpisah, Institute of International Finance (IIF), yang memantau aliran portofolio global, juga mencatat arus keluar di pasar obligasi dan saham China bulan lalu.

IIF mengatakan bahwa penguatan dolar Amerika Serikat setelah kemenangan Trump berkontribusi pada aliran portofolio di pasar berkembang, termasuk China.

Goldman Sachs melaporkan bahwa ukuran pilihannya menunjukkan aliran keluar valuta asing China yang signifikan sebesar 39 miliar dolar AS pada November 2024, meningkat tajam dari 5 miliar dolar AS pada Oktober 2024.

Goldman Sachs menyatakan, "Arus keluar valuta asing yang signifikan terutama disebabkan oleh aliran keluar RMB (yuan -red) lintas batas, kemungkinan besar akibat aliran keluar RMB melalui saluran investasi portofolio," dalam catatan kepada klien. (ah/rs)/Reuters/voaindonesia.com. []

Berita terkait
Presiden Biden Setujui Memo Keamanan Nasional tentang China dan Iran serta Korea Utara juga Rusia Jelang Kembalinya Trump
Pejabat pemerintahan Biden mulai mengembangkan pedoman tersebut pada musim panas ini