Jakarta - Presiden Amerika Serikat (AS), Donald Trump kembali menyerang China terkait isu pandemi virus Covid-19, pada Rabu, 20 Mei 2020 waktu setempat. Kali ini Trump menyalahkan Beijing dengan menyebutkan telah melakuka pembunuhan massal di seluruh dunia.
Tuduhan Trump itu merupakan retorika terbaru dari Gedung Putih untuk menarik simpatik publik pada pemilihan presiden di AS pada November mendatang. "Pandemi ini bentuk ketidakmampuan China, dan tidak ada yang lain, yang melakukan pembunuhan massal di seluruh dunia ini," katanya dalam cuitan di akun Twitter-nya.
AS menuduh bahwa virus tersebut berasal dari laboratorium China dan secara tidak sengaja terlepas sehingga menularkan ke seluruh dunia
Baca Juga: Covid-19 Melonjak Presiden Donald Trump Serang China
Virus Covid-19 pertama kali muncul di kota Wuhan, Provinsi Hubei, Tiongkok pada Desember lalu. Virus ini cepat menyebar ke seluruh dunia, menewaskan lebih dari 323.000 orang berdasarkan data terakhir. Pandemi ini juga menimbulkan gangguan ekonomi yang sangat besar.
Trump awalnya mengecilkan keseriusan ancaman penyebaran virus. Seperti diberitakan dari Channel News Asia, Kamis, 21 Mei, ia berulang kali menyebutkan bahwa Tiongkok sedang melakukan penanganan wabah. Namun kemudian Trump berpaling menyalahkan China karena membiarkan virus itu menyebar dengan cepat ke seluruh dunia.

Gedung Putih juga menuduh bahwa virus tersebut berasal dari laboratorium dan secara tidak sengaja terlepas sehingga menularkan ke seluruh dunia. Namun sejauh ini, AS belum bisa menunjukkan bukti-bukti tentang tuduhan itu.
Trump juga mengancam akan menghentikan pendanaan AS untuk Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) karena dinilai pro China. Trump menuduh WHO membantu Tiongkok dalam menutup-nutupi tingkat penyebaran virus pada awal penyebaran.
Berbagai tuduhan AS itu memicu kemarahan China. Juru Bicara Kementerian Luar Negeri, Zhao Lijian memprovokasi kemarahan Washington dengan menyebutkan teori konspirasi bahwa virus pertama kali dibawa ke Tiongkok oleh militer AS.
Baca Juga: Corona, Trump: AS Stop Kasih Dana ke WHO
Zhao menyoroti apa yang disebutnya "banyak kesalahan dan celah di pihak AS, kebohongan dan desas-desus mereka." "AS tampaknya telah lupa bahwa di masa lalu, para pemimpin AS telah berulang kali dan secara terbuka memuji kerja anti-epidemi China," katanya. []