Jakarta – Seorang pejabat kesehatan Australia mengatakan perbatasan-perbatasan negara itu tidak mungkin dibuka kembali sepenuhnya tahun 2021 ini, bahkan biar pun sebagian besar penduduk telah divaksinasi virus corona.
Laporan situs independen, worldometer, tanggal 18 Januari 2021 menunjukkan jumlah kasus virus corona di Benua Kangguru itu mencapai 28.721 dengan 909 kematian.
Sekretaris Departemen Kesehatan Australia, Brendan Murphy, mengatakan kepada Australian Broadcasting Corporation (ABC), Senin, 18 Januari 2021, negara itu masih akan memberlakukan pembatasan signifikan di perbatasan-perbatasannya hampir sepanjang tahun 2021, sehingga kemungkinan menutup lalu lintas internasional ke negara itu.

"Bahkan ketika sebagian besar penduduk telah divaksinasi, kita tidak tahu apakah itu akan mencegah penularan virus dan kemungkinan karantina akan berlanjut untuk beberapa waktu," kata Murphy.
Murphy mengatakan langkah-langkah perbatasan yang ketat telah menjadi alasan mengapa Australia berhasil menekan laju penularan virus komunitas secara signifikan.
Perbatasan internasional Australia pada dasarnya tertutup untuk para pengunjung asing. Para pengunjung asing bisa masuk hanya bila memiliki alasan khusus dan akan mendapat pengawasan ketat. Semua pendatang ke negara itu pun harus melakukan karantina wajib.
Setiap negara bagian dan teritori Australia memiliki perbatasan dan kebijakan pembatasan perjalanan sendiri. Kebijakan itu dapat berubah dalam waktu yang sangat singkat (ab/uh)/voaindonesia.com. []