Jakarta – Australia akan menurunkan batas jumlah kedatangan penumpang komersial dari 6.000 orang menjadi 3.000 per pekan pada 14 Juli 2021 untuk mengurangi tekanan pada karantina hotel. Hal ini disampaikan oleh Perdana Menteri (PM) Austalia, Scott Morrison, setelah pertemuan dengan para pemimpin negara bagian dan teritori.
Australia sudah memberlakukan beberapa pembatasan perbatasan paling ketat di dunia yang bertujuan untuk mencegah Covid-19 masuk ke negara itu. Pembatasan baru menambah hambatan yang dihadapi oleh 34.000 warga negara Australia dan penduduk tetapnya yang terdampar di luar negeri dan berkeinginan untuk pulang.
Pemerintah akan menyewa lebih banyak pesawat untuk memulangkan warga Australia, tetapi pengurangan batas kedatangan penumpang komersial dapat berlanjut hingga tahun depan.
Perdana Menteri Australia Scott Morrison berbicara kepada media di Sydney, Australia, 19 April 2021 (Foto: voaindonesia.com/AP)
“Jika saran medis berubah antara sekarang dan nanti, jika saran medis menunjukkan bahwa kami dapat mengubahnya, maka tentu saja Kabinet Nasional selalu menerima saran itu dan kami akan terus memantaunya," kata Morrison kepada wartawan, merujuk pada pertemuan pengambilan keputusannya dengan para pemimpin negara bagian dan teritori.
“Kami tidak ingin mempertahankan pembatasan itu lebih lama daripada yang seharusnya,'' tambahnya.
Hampir setengah dari populasi Australia terkurung sejak pekan lalu karena munculnya sejumlah klaster varian Delta yang dianggap lebih menular.
Beberapa kota di Negara Bagian Queensland dan Northern Territory mencabut kebijakan lockdown pada hari Jumat, 2 Juli 2021. Ibu Kota Queensland, Brisbane, dan kawasan tetangganya, Moreton Bay, akan tetap menjalani lockdown hingga Sabtu, 3 Juli 2021, setelah seorang ibu dan anak perempuannya dinyatakan positif di Brisbane.
Klaster terbesar ditemukan di Sydney dengan 31 kasus baru dilaporkan pada hari Jumat, 2 Juli 2021, penghitungan harian terbesar dalam keadaan darurat saat ini. Lockdown dua pekan di Sydney akan berakhir pada 9 Juli 2021.
Australia relatif berhasil mengendalikan perebakan wabah virus. Negara berpenduduk 26 juta jiwa itu hanya memiliki kurang dari 31.000 kasus dengan total 910 kematian.
Tingkat infeksi yang lebih tinggi dari varian Delta telah mengekspos kerentanan penduduk Australia. Menurut data pemerintah, hanya 8% penduduk yang sudah menerima vaksinasi lengkap.
Morrison mengatakan vaksin akan tersedia bagi setiap warga Australia yang menginginkannya pada akhir tahun ini (ab/uh)/voaindonesia.com. []