Bahasa Bugis dalam Festival Tunas Bahasa Ibu di Pinrang

Bahasa Bugis termasuk dalam tujuh bahasa daerah terbanyak penuturnya dan diucapkan di masyarakat di Sulsel dan daerah lain
Program Revitalisasi Bahasa di tuangkan dalam kegiatan nasional yaitu Festival Tunas Bahasa Ibu (FTBI) di Aula Kantor Dinas Pendidikan & Kebudayaan Kabupaten Pinrang, Sulsel (24/9/2024) (Foto: Dok/Ist)

TAGAR.id, Kabupaten Pinrang, Sulsel - Bahasa Bugis salah satu bahasa yang diakui di Indonesia, konteksnya sebagai bahasa ibu di suku Bugis-Makassar, umumnya di Sulawesi Selatan (Sulsel). Menurut Gramedia Blog, Bahasa Bugis termasuk dalam tujuh bahasa daerah terbanyak penuturnya dan diucapkan di masyarakat Sulsel, Kalimantan, Maluku, Papua, Sumatera bahkan sampai di Sabah Malaysia dengan dialek Bone, Pangkep, Camba, Sidrap, Pasangkayu, Sinaji, Soppeng, Wajo, Barru dan Sawitto.

Perkembangan globalisasi ikut mempengaruhi kelestarian Bahasa Bugis yang jika tidak diantisipasi dapat ditinggalkan oleh penuturnya dan generasi calon penuturnya, ataupun jika digunakan tidak sesuai dengan kaidah Bahasa Bugis itu sendiri. Lazimnya seperti bahasa daerah lainnya, penggunaan yang tidak tepat dalam pengucapan dapat menimbulkan makna yang berbeda dari apa yang dimaksud oleh penuturnya. Dan juga menuturkan Bahasa Bugis dengan baik dan benar penting sebagai sarana bagi generasi muda untuk aktif mempelajari bahasa Bugis dan melestarikannya sebagai budaya di Indonesia.

Bentuk pelestarian bahasa daerah sebagai bahasa ibu adalah Program Revitalisasi Bahasa Daerah yang tertuang dalam Kebijakan Kemendikbud Ristek Program Merdeka Belajar episode 17 yang dikeluarkan pada 22 Februari 2022 lalu, terkait dengan 718 bahasa daerah yang terancam punah. Program Revitalisasi Bahasa di tuangkan dalam kegiatan nasional yaitu Festival Tunas Bahasa Ibu (FTBI).

Festival Tunas Bahasa Ibu (FTBI) adalah kegiatan yang melibatkan pelajar dalam upaya pelestarian bahasa Ibu dengan pertunjukkan yang menarik. Dinas Pendidikan & Kebudayaan Kabupaten Pinrang menyelenggarakan kegiatan FTBI setiap tahun. Dan tahun 2024 ini dilaksanakan di Aula Kantor Dinas Pendidikan & Kebudayaan Kabupaten Pinrang pada Selasa, 24/9/2024 untuk jenjang SD dan 25/9/2024 untuk jenjang SMP. Kategori lomba terdiri dari cerpen, pidato, stand up comedy dan mendongeng. Semua kategori harus menggunakan Bahasa Bugis yang baik dan benar.

KASI peserta didik dan pembangunan karakter Yuliana, SM, dalam sambutannya mengharapkan peserta dapat menunjukkan performa terbaiknya sehingga yang dapat ke tingkat propinsi melebihi target dari tahun 2023 lalu.

Kegiatan yang diikuti oleh 82 peserta jenjang SD dan 80 peserta jenjang SMP dari 11 kecamatan di Pinrang yang dibuka secara resmi oleh Kepala Bidang Dikdas, Ridwan Baits, SPd.

Dalam sambutannya Ridwan mengharapkan kegiatan FTBI ini dapat memotivasi generasi belajar Bahasa Daerah dan dapat menggunakannya dengan baik.

Terhadap salah seorang pelajar kelas delapan dari SMP 9 Lembang, Rasyidin mengekspresikan rasa syukurnya dapat berpartisipasi dalam FTBI ini. Motivasi terbesarnya adalah dapat menaklukkan tantangannya dalam belajar Bahasa Bugis, hal ini karena sehari-harinya Rasyidin menggunakan Bahasa Patinjo, bahasa yang umum digunakan di Kecamatan Lembang. “Saya tidak paham Bahasa Bugis, tapi dengan saya ikut kegiatan ini saya memiliki pengalaman dan melihat siswa-siswi dari berbagai sekolah tampil berbahasa Bugis, menjadikan saya semangat belajar berbahasa Bugis mulai dari kegiatan ini,” kata Rasyidin. (Nurhidayah). []

Berita terkait
Nikmatnya Kue Apang Bugis Disantap Saat Bersantai
Makanan yang lagi tren di Makassar bulan terakhir ini adalah Apang Bugis atau orang Jawa sering menyebutnya dengan Apem.
0
Bahasa Bugis dalam Festival Tunas Bahasa Ibu di Pinrang
Bahasa Bugis termasuk dalam tujuh bahasa daerah terbanyak penuturnya dan diucapkan di masyarakat di Sulsel dan daerah lain