Jakarta - Ketua Divisi Gereja Bala Keselamatan Palu Timur Mayor Erik, memastikan ada satu bangunan gereja ikut dibakar dalam insiden Jumat, 27 November 2020 di Desa Lemban Tongoa, Kecamatan Palolo Kabupaten Sigi, Sulawesi Tengah.
Hal itu dia ungkap dalam tayangan YouTube dengan akun Kanurru yang diunggah pada Senin, 30 November 2020. Mayor Erik dengan pakaian dinas gerejanya, tampak berbicara dalam sebuah webinar dengan tema Duka Palu, Menguji Iman Kristen Indoensia dengan moderator Enos Justin.
Dalam penuturannya, Mayor Erik menyebutkan, pihaknya menerima laporan kejadian pada Jumat sore dari pendeta atau opsir yang melayani di gereja yang dibakar tersebut.
Dilaporkan bahwa telah terjadi penyerangan terhadap warga dan pembakaran enam rumah dan satu bangunan gereja oleh orang tidak dikenal.
Kejadian penyerangan kata dia, sesuai laporan yang diterima dari pendeta di lokasi, sekitar pukul 08.00 - 09.00 WITA.
Sementara pendeta di lokasi menerima informasi kejadian dari warga sekitar pukul 11.00 WITA. Hal itu karena warga sesaat setelah kejadian sempat bersembunyi.
"Ada empat korban, semua laki-laki dan itu jemat. Yang hoaks itu ada pendeta yang meninggal, tidak," terang Mayor Erik. "Tiga korban bapak-bapak, satu single," sambungnya.
Baca juga: Jemaatnya Dibantai, Gereja Bala Keselamatan Dipimpin Kolonel
Kemudian ada enam rumah yang dibakar. Mayor Erik melontarkan kekecewaannya dengan informasi yang menyebut hanya ada tiga rumah yang dibakar.
Ketua Divisi Gereja Bala Keselamatan Palu Timur, Mayor Erik. (Foto: Screenshot YouTube Kanurru)
"Bukti kemarin, saya hadir di sana dalam ibadah pelepasan, saya menyerahkan amplop (ke korban) ada tujuh amplop. Jadi bukan tiga, ada enam rumah dan satu rumah ibadah yang dibakar," terangnya.
Karena kami beribadah di gedung yang bukan rumah dan sudah disiapkan untuk menjadi gereja
Mayor Erik menegaskan, terkait jumlah korban dan jumlah rumah dan bangunan gereja yang dibakar, pihaknya melakukan proses konfirmasi secara berulang kepada pendeta di lapangan. Meminta agar laporan tidak mengandung unsur bohong.
Karena menurut dia, informasi itu disampaikan dengan cepat ke seluruh dunia, dimana Gereja Bala Keselamatan yang berkantor pusat di London, Inggris, tersebar di 131 negara.
Baca juga: Pembantaian Warga Sigi, Ini Pernyataan Gereja Bala Keselamatan
"Berita ini cepat sekali mendunia, karena memang kita ada di dunia di 131 negara, dan mereka mendapat informasi (kejadian)," katanya.
Dia menegaskan, memang ada bangunan gereja yang dibakar, karena dirinya yang meresmikan gereja tersebut pada Desember 2019 lalu sekaligus melakukan perayaan Natal di sana.
"Saya sendiri hadir meresmikan dan merayakan Natal, nah bagaimana dibilang tidak ada gereja," ungkapnya.
Gedung gereja itu kata dia, beratap seng, dinding papan, dan berlantai semen dengan ukuran 6 x 10 meter.
Dia mengakui gereja itu masih jemaat kecil dengan jumlah 12 kepala keluarga dan 40-an jiwa. Ada penatuanya, ibadah kaum bapak, kaum ibu dan ibadah sekolah minggu.
"Ada pendeta penanggungjawabnya, dari Lemban Tongoa yang tiap minggu ke sana untuk memimpin ibadah hari Minggu," jelasnya lagi.
Mayor Erik kembali membantah pernyataan bahwa yang dibakar adalah rumah yang digunakan untuk beribadah. Dia menyebut bisa menunjukkan bukti foto-foto.
"Karena kami beribadah di gedung yang bukan rumah dan sudah disiapkan untuk menjadi gereja dan itu sudah berlangsung sejak 1,5 tahun lalu," tukasnya.[]