Jakarta - Seorang balita berusia empat tahun berjenis kelamin perempuan di Korea Selatan terinfeksi virus corona atau COVID-19. Bocah kecil yang orangtuanya tinggal di Daegu ini menjadi korban termuda berusia di bawah 10 tahun. Pejabat berwenang setempat pada Minggu, 23 Februari 2020, memicu kekhawatiran virus mulai menyerang balita.
Seperti diberitakan dari koreaherald.com, Minggu, 23 Februari 2020, balita itu menjadi pasien termuda diantara 556 kasus orang yang terinfeksi di Korea. Sebelumnya, pasien termuda yang terjangkit virus berusia 11 tahun.
Wali kota Daegu, Kwon Young-jin mengatakan awalnya balita itu mengalami demam ringan. Setelah guru kelas taman kanak-kanak membawanya ke rumah sakit, ia positif terkena virus. "Anak empat tahun itu menderita penyakit ringan. Dia dengan didampingi ibunya dirawat di rumah sakit," ucapnya dalam jumpa pers.
Youn-Jin menambahkan, Kota Daegu memiliki jumlah pasien terinfeksi virus corona paling banyak. Tercatat ada 93 kasus baru yang terkonfirmasi di kota terbesar keempat di Korsel itu, sehingga totalnya mencapai 302 orang. Secara keseluruhan, jumlah korban yang terinfeksi di Korsel mencapai 346 orang.
Sebelumnya pemerintah Korsel melaporkan adanya enam orang yang meninggal dunia yang terjangkit virus corona. Tiga orang tercatat meninggal dalam hari yang sama.

Menurut Kementerian Kesehatan dan Kesejahteraan, seorang pria berusia 59 tahun - seorang pasien rawat inap di bangsal psikiatrik, sebuah rumah sakit di Chengdo, Provinsi Gyeongsang Utara - merupakan korban terakhir. Pasien dipindahkan ke Rumah Sakit Universitas Dungguk di Gyeongju pada Kamis setelah didiagnosis menderita penyakit, pada hari sebelumnya. Ia menjadi pasien keempat rumah sakit itu yang meninggal karena virus.
Di tempat terpisah, Menteri Pendidikan Korsel, Yoo Eun-hae mengatakan pemerikntah akan menunda penerimaan siswa pada tahun ajaran baru yang semula akan dimulai pada bulan depan, untuk mengantisipasi dampak virus corona. "Untuk mencegah penyebaran infeksi dan untuk keselamatan siswa, Kementerian Pendidikan menunda hari pertama tahun ajaran 2020 di taman kanak-kanak, sekolah dasar, menengah dalam satu minggu," katanya dalam konferensi pers.
Penundaan tahun ajaran baru ini merupakan yang pertama kali dilakukan di Negeri Ginseng itu. Kemungkinan tahun ajaran baru akan dimulai pada 9 Maret mendatang. Kementerian Pendidikan akan memantau secara ketat dampak wabah untuk mengambil langkah-langkah tambahan yang diperlukan dan secara fleksibel menyesuaikan kalender sekolah.[]