Balita Positif Corona di Sardjito Yogyakarta Membaik

Kondisi balita positif Corona yang dirawat di RSUP Sardjito Yogyakarta membaik. Gejala klinisnya sudah hilang.
Kabag Hukum dan Humas RSUP Dr Sardjito, Banu Hermawan ketika memberikan keterangan kepada awak media kantornya pada Selasa, 17 Maret 2020. (Foto: Tagar/Rahmat Jiwandono)

Sleman - Kondisi balita yang positif mengidap virus Corona atau Covid-19 kondisinya semakin membaik. Namun balita berjenis kelamin laki-laki ini masih dirawat di ruang isolasi Rumah Sakit Pusat Umum (RSUP) Dr Sardijto Yogyakarta.

Pasien usia tiga tahun tersebut dirawat di ruang isolasi sejak 9 Maret 2020 setelah pulang dari Kota Depok, Jawa Barat yang merupakan wilayah ditemukannya kasus Covid-19 pertama di Indonesia.

Kepala Bagian Hukum dan Hubungan Masyarakat (Humas) RSUP Dr Sardjito, Banu Hermawan mengungkapkan, kondisi balita itu semakin membaik. Hal itu ditunjukkan dengan menghilangnya gejala klinis yang memberatkan seperti sesak nafas dan batuk pilek. "Yang terpenting gejala klinisnya pneumonia menghilang," kata Banu saat ditemui di ruang kerjanya pada Selasa, 17 Maret 2020.

Namun demikian, pihak rumah sakit masih melakukan pemantauan terkait hasil terakhir uji laboratorium dari Penelitian dan Pengengambngan Kesehatan (Litbangkes) di Jakarta. Sampai saat ini balita itu belum bisa dinyatakan negatif Covid-19. 

Yang terpenting gejala klinisnya pneumonia menghilang.

Pasalnya, masih ada serangkaian hasil uji laboratorium dan sudah lewat dari 14 hari. "Paling tidak setelah tiga kali uji laboratorium dan dalam waktu dua minggu itu kondisi klinisnya membaik," ujarnya.

Banu mengatakan terkait perkembangan terakhir hasil laboratorium kedua orang tua balita itu, hasil laboratorium menyatakan negatif. Pihaknya menerima hasilnya dari Litbangkes pada Senin kemarin sekitar pukul 18.30 WIB. "Kesimpulannya mereka (orang tua balita) tidak tertular Covid-19," katanya.

Dia mengakui ruang isolasi RSUP Dr Sardjito kembali merawat dua orang yang statusnya pasien dalam pengawasan (PDP). Kedua pasien tersebut berjenis kelamin pria usia 57 tahun. Sampel darah dan swab tenggorokan kedua pasien itu sedang dalam proses untuk dikirim ke Litbangkes, Jakarta. "Sampelnya akan kami kirim hari ini," katanya.

Sementara itu, di Daerah Istimewa Yogyakarta, jumlah pasien terindikasi berdasarkan data dari rumah sakit rujukan Covid-19 di Yogyakarta per Minggu 15 Maret pukul 11.30 WIB, tercatat 17 orang.

Dari jumlah tersebut, 12 orang dinyatakan negatif, satu orang dinyatakan positif, dan empat orang lainnya masih menunggu hasil uji laboratorium dari Litbangkes di Jakarta. []

Baca Juga:

Berita terkait
Yogyakarta Butuh Alat Deteksi Covid-19 Standar WHO
Yogyakarta membutuhkan alat deteksi Covid-9. Selama ini swap dan sampel darah harus dikirim ke Litbangkes Jakarta.
Sejarah Panjang Covid-19 di Sonobudoyo Yogyakarta
Sejarah panjang virus influenza hingga Corona tersaji dalam pameran di Museum Sonobudoyo Yogyakarta.
Alasan Sultan Belum Tetapkan Yogyakarta KLB Corona
Gubernur DIY Sri Sultan HB X memberikan alasan mengapa Yogyakarta belum ditetapkan KLB Corona.
0
Sekjen PBB Ingatkan Risiko Nyata Kelaparan Akut Tahun Ini
Tahun 2023 bisa lebih buruk lagi, ini disampaikan Sekjen PBB dalam konferensi internasional tentang ketahanan pangan global di Berlin