Banjir bandang menerjang sejumlah daerah di Kota Cirebon, menggenangi ratusan rumah hingga Musola. Warga yang terdampak banjir terpaksa mengamankan barang-barang berharga dan mengungsi sementara. Situasi ini mengejutkan banyak orang, terutama ketika air dengan volume besar tiba-tiba meluap masuk ke pemukiman dan rumah-rumah.
Pantauan terbaru, banjir ini merendam ratusan rumah di Kampung Dukuh Semar Rw 03. Air mulai masuk ke pemukiman sejak pukul 20.00 WIB. Aliran Sungai Saba yang melintasi perkampungan tersebut meluap, diduga akibat intensitas hujan tinggi dengan durasi lama di wilayah pegunungan Kabupaten Kuningan, Jawa Barat. Ketinggian air bervariasi, mulai dari lutut hingga dada orang dewasa.
Menurut Sekretaris Rw 03 Dukuh Semar, Sugeng, sekitar 360 KK terdampak banjir, terutama di Rt 01, 03, 08, dan terparah di Rt 09. Warga mengaku kaget dengan datangnya air secara tiba-tiba, meskipun intensitas hujan di wilayah Dukuh Semar tidak terlalu tinggi dan durasinya hanya sebentar. Banjir yang berasal dari luapan Kali Suba ini merendam 300 rumah, dengan ketinggian air mencapai 1,5 meter.
Warga berupaya menyelamatkan barang-barang berharga agar tidak rusak akibat genangan air. Meskipun air mulai surut dan mereda pada pukul 00.00 WIB, dampak banjir masih terasa. Selain Kampung Dukuh Semar, banjir juga merendam Kampung Kesunean di Kelurahan Kasepuhan, Kecamatan Lemahwungkuk, dengan ketinggian air mencapai 60 sentimeter. Warga di kawasan ini memilih untuk mengungsi ke tempat yang lebih aman sambil membersihkan sisa banjir yang masuk ke dalam rumah mereka.
Banjir ini tidak hanya merusak properti, tetapi juga mengganggu kehidupan sehari-hari warga. Upaya penanganan darurat dan bantuan dari pemerintah setempat sangat dibutuhkan untuk membantu warga yang terdampak. Semoga kondisi ini segera membaik dan warga dapat kembali menjalani kehidupan normal.