Kudus - Puluhan korban banjir lanjut usia (lansia) dan anak-anak di Desa Payaman, Kecamatan Mejobo, Kabupaten Kudus, diungsikan pada Selasa, 9 Februari 2021. Mereka diungsikan sebab air banjir di rumahnya kian meninggi.
Kepala Desa Payaman, Nurhadi mengatakan banjir di daerahnya hari ini mengalami peningkatan sekitar 10 sentimeter. Padahal hari Senin, 8 Februari 2021 kemarin air banjir sempat turun 5 sentimeter.
"Kemarin sempat turun 5 sentimeter. Hari ini naik 10 sentimeter akibat hujan deras dini hari tadi," tandasnya.
Untuk itu, golongan rentan seperti anak-anak, lansia dan ibu hamil diminta segera mengungsi. Mereka dievakuasi menggunakan perahu milik Kodim 0722/Kudus.
Baca juga: Demam Tiga Hari, Korban Banjir di Kudus Dievakuasi Pakai Ban Bekas
Nurhadi menuturkan banjir kali ini terbilang paling parah. Pasalnya, selama ini banjir di Payaman hanya sekitar 10-20 sentimeter. Bahkan musim penghujan tahun 2020 lalu permukiman Payaman tidak kebanjiran.

"Banjir kali ini merendam 318 rumah dengan korban jiwa 1.258 orang. Ketinggian banjir saat ini antara 80 - 100 sentimeter," katanya.
Kemarin banjir di dalam rumah selutut. Hari ini naik jadi sepaha. Makanya saya pilih mengungsi saja
Dari 1.258 korban banjir, 95 jiwa di antaranya mengungsi ke posko SD 2 Payaman. Sementara sebagian lainnya ada yang mengungsi ke rumah saudara dan bertahan di lokasi banjir.
Terpisah, Ajun Komisaris Besar Polisi Aditya Surya Dharma mengatakan, TNI-Polri telah disiagakan untuk membantu korban banjir di Payaman.
Baik untuk proses evakuasi warga dari lokasi banjir hingga penyaluran bantuan bagi warga terdampak.
"Warga (korban banjir) yang butuh seauatu bisa hubungi pemerintah desa atau TNI-Polri. Nanti akan segera kami evakuasi," tegasnya.
Baca juga: Banjir Kudus, Pertamina: Pasokan BBM dan Elpiji Aman
Bagi warga yang masih bertahan di rumah, Aditya berpesan agar mereka bisa menjaga kesehatan dan keamanan diri.
Sementara itu, Kartini, 79 tahun, warga RT 1/RW 7 Desa Payaman mengaku memilih mengungsi melihat banjir di rumahnya kian tinggi.
"Kemarin banjir di dalam rumah selutut. Hari ini naik jadi sepaha. Makanya saya pilih mengungsi saja, bertahan di tengah banjir bikin badan gembreges (panas - dingin - red)," tuturnya. []