Langkat - Tingginya curah hujan beberapa hari belakangan mengakibatkan banjir melanda beberapa daerah di Kabupaten Langkat, Sumatera Utara.
Sedikitnya ada 496 rumah terendam banjir. Selain itu, rumah ibadah, sekolah, puskesmas, pasar dan kantor Koramil juga turut ikut terendam banjir.
Kepala BPBD Kabupaten Langkat Iwan Sahri mengatakan, banjir terparah berada di Kelurahan Pekan Kuala, Kecamatan Kuala. Dia menyebut, banjir di seputar Pekan Kuala terjadi pada Senin 16 Desember 2019 mulai dini hari.
"Hujan mulai sore hingga pagi. Banjir naik mulai dini hari, sekitar jam 12 malam lewat. Sekitar 3 jam, langsung surut," ujar Iwan, didampingi Kepala Bidang Kedaruratan dan Logistik BPBD, Noto Atmojo menambahkan ketinggian air mencapai 150 sentimeter.
Dari data yang mereka miliki, ada 250 rumah yang terletak di Lingkungan 4, Pekan Kuala yang terendam banjir. "Masjid dan sekolah dasar serta MTS Nurul Islam juga ikut terendam banjir," katanya.
BPBD Langkat sudah survei ke lokasi kejadian dan berkoordinasi dengan aparat pemerintah untuk tindakan selanjutnya
Pada lingkungan 6 Pekan Kuala, terdapat 180 rumah yang terendam banjir. "Pagar tembok SMP Negeri 1 juga roboh akibat banjir," ujarnya.
Tidak hanya itu, dua Sekolah Dasar Negeri, Puskesmas Kuala, Masjid Istiqomah, Pajak Beringin, Sekolah Methodist, Kantor Koramil Kuala dan rumah potong hewan turut terendam genangan air.
"Sementara di Lingkungan 5, Pekan Kuala, terdapat 40 rumah yang terdampak banjir," katanya.
Banjir Rendam Rumah dan Akibatkan Longsor
Selain di Kecamatan Kuala, banjir juga menggenangi 26 rumah di Kecamatan Serapit, Langkat dan 10 rumah di Kampung Banten, Desa Kutambaru, Kecamatan Kutambaru, Langkat.
Intensitas curah hujan yang tinggi, sebut Noto juga mengakibatkan tanggul Sungai Bekulap di Dusun 2 Suka Berbakti, Desa Suka Pulung, longsor sepanjang 30 meter.
"BPBD Langkat sudah survei ke lokasi kejadian dan berkoordinasi dengan aparat pemerintah untuk tindakan selanjutnya," sebutnya.
Akibat kapasitas hujan deras juga terjadi longsor di badan jalan dan bahu jalan di Desa Kuta Gajah, Desa Rampah, Desa Namo Teras. "Terletak di Dusun Gotong Royong, Wonodari dan Durian Milo," ungkapnya.
Ia menambahkan banjir sudah surut dan aktivitas masyarakat sudah kembali normal. Tidak ada korban jiwa akibat banjir dan longsor. []