Gowa - Sehari setelah ditemukan di teras Masjid As Shiddiqin, Dusun Balangpunia Desa Panaikang Kecamatan Pattalassang Kabupaten Gowa, Sulawesi Selatan (Sul-Sel), Bayi mungil berjenis kelamin perempuan ramai diperbincangkan di media sosial.
Tidak sedikit yang ingin mengadopsi bayi yang ini dirawar di Puskesma Pattalassang, Kabupaten Gowa. Bayi yang berperawakan bersih itu memikan banyak hati para warganet.
"Bisa diadopsi," tulis pemilik akun Kanza Adelia Naifa pada kolom komentar Facebook.
Banyak masyarakat yang mau mengambil langsung tadi.
"Boleh diadopsi," timpal warganet lainnya pemilik akun facebook Ramli Putra Takalar.
Sebagian warganet mempertanyakaan kedua orang tua bayi. Dimana dinilai sungguh tega membuang bayinya mungil dan lucu, bersih pula.
Pemilik akun Mirae Young juga siap menjemput bayi itu jika memungkinkan diadopsi. "Bisa diadopsi kah? Untuk kakak yang belum punya anak kasian," tulisnya.
Keinginan untuk mengadopsi juga datang dari pemilik akun Taufiq Putra Rivai. "Pengen adopsi kalau bisa," katanya dalam kolom komentar Facebook.
Terpisah Kepala Puskesmas Pattalassang, Rusli Husain membenarkan banyaknya warga yang datang dengan maksud ingin mengadopsi anak mungil itu. Wajahnya yang putih dan bersih, menjadi alasan belas kasihan itu muncul.
"Banyak masyarakat yang mau mengambil langsung tadi. Saya sementara di rumah bapak polisi, yang temukan bayi ini, dan di bawa ke rumahnya untuk mengamankan sementara karena masyarakat mau mengambilnya langsung tadi di Puskesmas," kata Rusli.
Namun perlu dilakukan beberapa proses untuk mengadopsi anak ini. Anak bayi itu saat ini sementara dirawat di salah satu rumah polisi setempat. Kasubag Humas Polres Gowa, AKP Mangatas Tambunan mengatakan bayi itu harus dirawat terlebih dulu.
"Belum tentu diadopsi. Bayi tersebut harus dirawat dulu sama anggota," kata Mangatas Tambunan.
Untuk diketahui, bayi mungil tersebut ditemukan beralaskan kain lap dalam keadaan terbungkus selimut oleh Imam Masjid, Ustadz Ikhlas Zul Amal, Selasa, 17 Desember 2019 sekitar pukul 03:00 dini hari.
Berawal saat Ustadz Ikhlas sementara tidur dan mendengar suara bayi yang berasal dari luar masjid. Ustadz Ikhlas menemukan bayi berjenis kelamin perempuan itu menangis dipojokan masjid. []