Jakarta – Basuki Hadimuljono ramai diperbincangkan media perihal konsep normalisasi guna menanggulangi banjir yang terjadi di wilayah DKI Jakarta dan sekitarnya. Pasalnya, usulan penanggulangan banjir yang ditawarkan menteri Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) tersebut dianggap berseberangan dengan konsep penanggulangan banjir ala Gubernur DKI Jakarta, Anies Baswedan.
Meski begitu, Basuki tak terlalu mempermasalahkan perbedaan pendapat antara dirinya dengan Anies. Menurut Basuki, hal terpenting adalah bagaimana program tersebut segera dikerjakan.
“Buat saya, mau naturalisasi, mau normalisasi, dikerjakan gitu. Jangan tidak dikerjakan,” tegas Basuki di Kantor Presiden, Jakarta, 3 Januari 2020. Basuki Hadimuljono adalah salah satu menteri andalan Presiden Joko Widodo (Jokowi) yang ditugaskan untuk memimpin Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR).
Pria kelahiran Surakarta, 5 November 1954, ini telah dipercaya menjabat sebagai Menteri PUPR sejak Kabinet Kerja (2014-2019) dan Kabinet Indonesia Maju (2019-2024).
(Menteri Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat Basuki Hadimulyono, Menteri Keuangan Sri Mulyani, dan Menteri Ketenagakerjaan Muhammad Hanif Dakhiri kompak memakai topi terbalik saat ngeband)
1. Sebelum Menteri Basuki Menjabat Posisi Penting di PUPR
Menteri lulusan S1 Teknik Geologi, Universitas Gadjah Mada (UGM), Yogyakarta (1979) ini mengawali karier sebagai Pegawai Negeri Sipil (PNS) di instansi Pekerjaan Umum (PU). Sembari bekerja, Basuki menerima beasiswa untuk melanjutkan pendidikan S2 Master of Science, Civil Engineering Colorado State University, Amerika Serikat (1989).
Selanjutnya, anak dari seorang tentara Angkatan Darat (AD) ini kembali menerima beasiswa untuk jenjang Doktor (S3) di Doctor of Philosophy, Civil Engineering, Colorado State University, Amerika Serikat (1992).
Sebelum dilantik sebagai Menteri PUPR, suami dari Kartika Nurani ini pernah menjabat berbagai posisi penting di Kementerian PU seperti, Kepala Badan Penelitian dan Pengembangan Kementerian Pekerjaan Umum (2005-2007), Inspektur Jenderal Kementerian Pekerjaan Umum (2007-2013), dan Direktur Jenderal Penataan Ruang Kementerian Pekerjaan Umum (2013-2014).
Jauh sebelum itu, berdasarkan informasi dari website resmi Kementerian PUPR, menteri yang hobi bermain alat musik drum ini juga telah berpengalaman mengemban sejumah tugas-tugas khusus nasional seperti, Operasi Pengembangan Lahan Gambut (PLG) 1 Juta hektar di Kalimantan Tengah (1997-1998), sebagai Ketua Kelompok Kerja Sumber Daya Alam (SDA) Rehabilitasi Pasca Tsunami Aceh (2004-2005), Ketua Tim Independen Penanggulangan Kerusakan Jalan Tol Purbaleunyi (2006), Anggota Timi Nasional Penanggulangan Kerawanan Pangan Yahukimo (2006), dan masih banyak lagi.
2. Basuki Alumni SMA Negeri 5 Surabaya
Selain itu, ayah 3 anak ini juga dipercaya memimpin berbagai organisasi seperti, Ketua Badan Sertifikasi Asosiasi (BSA) Himpunan Ahli Teknik Hidrolik (HATHI), Ketua Bidang Penelitian dan Pengembangan Commision on Irrigation and Drainase (2007), Presiden Network for Asia River Basin Organization (NARBO) (2003-2007), dan Ketua Umum Keluarga Alumni Fakultas Teknik, Universitas Gadjah Mada (KATGAMA) (2005-2007). Terakhir, Menteri yang dikenal suka bercanda ini menjabat sebagai Ketua Umum Persatuan Dayung Seluruh Indonesia (PODSI) (2017).
Presiden Jokowi dengan didampingi Menteri PUPR Basuki Hadi Moeljono dan Gubernur DIY Sri Sultan HB X saat meninjau bendung Kamijoro di perbatasan Bantul dan Kulon Progo, Yogyakarta, Selasa 31 Desember 2019. (Foto: Tagar/Harun Susanto)
Menteri yang pernah merasakan pahitnya penggusuran ini punya segudang prestasi dalam berbagai bidang seperti, penyelesaian sembilan bendungan (Payaseunara, Nipah, Bajulmati, Jatigede, Titab, Rajui, Teritip, Raknamo, dan Tanju), pembangunan 14 buah jembatan gantung, pembangunan lebih dari 40 ribu unit rumah susun (rusun) di seluruh Indonesia, pembangunan 473.165 unit rumah swadaya, dan masih banyak lagi.
Atas dedikasinya untuk Indonesia, alumni SMA Negeri 5 Surabaya ini dianugrahi sejumlah penghargaan di antaranya, Pegawai Teladan Departemen Pekerjaan Umum (1995), Satyalancana Karya Satya X (2001), Satyalancan Karya Satya XX (2003), Ganesha Praja Manggala Bakti Adiutama Institut Teknologi Bandung (2017)
:Keluarga:
Istri – Kartika Nurani
Anak – Dewi mahamiani, Neil Andika, Dira Mediani
:Riwayat Pendidikan:
S1 Teknik Geologi, UGM (1979)
S2 Master of Science, Civil Engineering Colorado State University, Amerika Serikat (1989)
S3 Doctor of Philosophy, Civil Engineering, Colorado State University, Amerika Serikat (1992)
:Karier:
Menteri Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (2014-sekarang)
Direktur Jenderal Penataan Ruang (2013-2014)
Inspektur Jenderal (2007-2013)
Kepala Badan Penelitian dan Pengembangan (2005-2007)
Direktur Jenderal Sumber Daya Air (2003-2005)
Kepala Biro Perencanaan dan Kerjasama Luar Negeri, Sekretariat Jenderal (2002-2003)
Direktur Wilayah Tengah Ditjen Sumber Daya Air (2001-2002)
Pimpinan Proyek Induk Pengelolaan Wilayah Sungai (PWS) Ciliwung Cisadane (2000-2001)
Pengembangan Air Tanah NTT (1985-1993)
Pengembangan Air Tanah Jawa Tengah (1981-1984)
:Tugas Nasional:
Penanggunag Jawab Infrastruktur pada gelaran Asian Games (2018)
Ketua Tim Nasional Penanggulangan Lumpur Lapindo (2006-2007), dll
Organisasi
Ketua Umum Persatuan Gateball Seluruh Indonesia (2015)
Senior Advisor Network for Asia River Basin Organization (NARBO) (2017)
Anggota Dewan Pakar Ikatan Ahli Geologi Indonesia (2008)
Anggota Dewan Pakar Persatuan Insinyur Indonesia (2005)

:Prestasi/Inovasi:
Penyelesaian Jembatan Bentang Panjang, pengoperasian 132,2 km tol baru pada 2015, pengoperasian 44 km tol baru pada 2016, pengoperasian 156,6 km tol baru 2017, pengoperasian 110,3 km tol baru 2018, renovasi dan pembangunan 33 venue di DKI Jakarta, Jawa Barat, dan Sumatera Selatan, pemanfaatan rumah instan sederahana sehat (RISHA) pembangunan rumah di Lombok dan sekolah di Aceh, dll.
:Penghargaan:
Anugerah Herman Johannes Award, UGM (2018)
Bintang Bhayangkara Utama, Kepolisian Republik Indonesia (2018)
Penghargaan Tokoh Perubahan, Republika (2018)
Perekayasa Utama Kehormatan (PUK) Bidang Infrastruktur, Badan Pengkajian Penerapan Teknologi (2017)
International Lifetime Contribution Award, Japan Society of Civil Engineering (2017). []