Jakarta – Beberapa orang masih sulit membedakan antara panic attack dan anxiety attack. Ternyata, meski keduanya memiliki gajala yang hampir sama, namun anxiety attack dan panic attack merupakan suatu kondisi yang berbeda.
Panic attack adalah serang panik yang seringkali datang secara tiba-tiba tanpa pemicu yang jelas. Sedangkan anxiety attack adalah serangan kecemasan yang merupakan respon penderitanya terhadap suatu kondisi atau peristiwa tertentu.
1. Panic Attack
Berdasarkan edisi terbaru dari Diagnostic and Statistical Manual Disorders (DSM-5) serangan panik dapat dikategorikan menjadi dua yakni, serangan panik yang tidak terduga (tanpa pemicu) dan serangan panik yang terduga (ada pemicu eksternal seperti, phobia).
Dilansir dari drugs.com, Serangan panik dapat terjadi secara intens dan gejala yang ditimbulkan bisa lebih buruk dari gejala anxiety attack. Panic attack biasanya akan mereda dalam beberapa menit (biasanya 10-15 menit). Gejala yang sering dirasakan oleh penderita panic attack di antaranya;
- Pusing
- Kram perut
- Menggigil
- Mati rasa
- Depersonalisasi
- Mual
- Detak jatung berdegub kencang
- Nafas tersengal
- Gemetar
- Berkeringat
- Merasa menjadi orang gila dan takut mati, dll
Gejala panic attack lainnya yang sering muncul adalah perasaan merasa terancam, hal tersebut dapat membuat penderitanya mencoba melarikan diri, meminta pertolongan, atau sekadar menangis. Panic attack bisa terjadi pada siapa saja. Orang biasa mungkin akan mengalami setidaknya 1 sampai 2 kali serangan panik seumur hidup. Namun, orang yang terindikasi mengalami gangguan panic attack akan mengalami serang panik secara berkala.
Penyebab terjadinya panic attack bisa bermacam-macam, mulai dari faktor genetik/keturunan, temperamen yang rentan, stress, mengonsumsi minuman yang mengandung kafein secara berlebih, hingga perubahan atau ketidakseimbangan zat pada tubuh yang dapat memengaruhi fungsi otak.
Serangan panik biasanya memicu ketakutan dan kekhawatiran terkait serangan lain yang mungkin akan muncul. Akibatnya, penderita panic attack akan berusaha sebisa mungkin menghindari suatu tempat atau kondisi yang memungkinkan bagi penderitanya mengalami panic attack.

2. Anxiety Attack
atau serangan kecemasan bukanlah suatu kondisi medis yang diakui. Namun, bukan berarti itu tidak ada. istilah anxiety attack biasanya digunakan untuk menggambarkan suatu kondisi cemas yang berkepanjangan. Serangan kecemasan juga dapat menjadi gejala awal menuju serang panik. Namun bukan berarti setiap yang mengalami kecemasan bisa dipastikan akan mengalami serangan panik.
Anxiety attack atau serangan kecemasan bukanlah suatu kondisi medis yang diakui. Namun, bukan berarti anxiety attack itu tidak ada. istilah anxiety attack biasanya digunakan untuk menggambarkan suatu kondisi cemas yang berkepanjangan. Serangan kecemasan juga dapat menjadi gejala awal menuju serang panik. Namun bukan berarti setiap yang mengalami kecemasan bisa dipastikan akan mengalami serangan panik.
Tingkat kecemasan yang dialami setiap individu sangat bervariasi. Namun, serangan kecemasan ini suatu waktu bisa saja meningkat baik secara bertahap atau secara tiba-tiba. Gejala anxiety attack lebih parah daripada gejala cemas biasa. Meski tidak separah gejala panic attack, namun rasa cemas tersebut bisa bertahan pada seseorang hingga berhari-hari bahkan berminggu-minggu lamanya.
Gejala-gejala yang ditimbulkan oleh anxiety attack berupa;
- Rasa gelisah
- Mudah lelah
- Tegang otot
- Masalah tidur
- Sulit berkonsentrasi
- Sulit mengendalikan rasa khawatir
- Sulit mengontrol emosi
- Gampang kaget
- Merasa sakit, dll
Kecemasan biasanya cenderung dianggap sebagai stress berlebih. Kecemasan dapat muncul dalam aktivitas individu masing-masing dengan intensitas ringan hingga berat.
3. Faktor Lain Penyebab Panic Attack dan Anxiety Attack
Selain faktor genetik, serangan panik dan dan serangan kecemasan bisa dialami oleh seseorang akibat;
- Pernah mengalami atau menyaksikan peristiwa traumatis
- Mengalami kejadian atau fase hidup yang penuh tekanan
- Memiliki gangguan mental lainnya
- Mengidap suatu penyakit tertentu
- Penyalahgunaan narkoba atau obat-obatan tertentu
- Alkohol, dll
4. Apa yang Harus Dilakukan Saat Mengalami Panic Attack dan Anxiety Attack
- Alihkan fokus pada pernafasan. Ambil nafas dalam-dalam, lalu buang perlahan. Lakukan berulang hingga nafas kembali stabil
- Menerima gejala yang timbul dan yakinkan diri Anda kalau gejala tersebut hanya sementara dan akan segera berlalu
- Lakukan sesuatu yang membuat Anda merasa tenang seperti, menutup mata, dll. []