Jakarta - China melakukan kontrol kesehatan ketat terhadap importir makanan beku setelah mendeteksi virus corona atau Covid-19 pada kemasan produk mulai dari daging babi Jerman hingga udang Ekuador.
Regulasi negara tirai bambu ini berseberangan dengan pernyataan lembaga kesehatan dunia atau WHO yang menyatakan, risiko terpapar virus corona atau Covid-19 dari makanan yang dibekukan rendah.
Dikutip dari laman Reuters, China baru saja menerapkan langkah-langkah ketat untuk mengendalikan penyebaran Covid-19 dengan memperketat desinfeksi dan pengujian produk makanan impor masuk ke wilayahnya. Hal itu menyusul ditemukannya sejumlah sampel positif corona pada makanan beku seperti daging sapi, babi, dan makanan laut.
Ilustrasi makanan laut yang bisa dibekukan sebagai komoditas ekspor salah satunya lobster. (Foto: Tagar/Rendy Teguh Wibowo)
Menurut data Komisi Kesehatan Nasional setempat pada pekan lalu, China telah menangguhkan produk dari 99 importir di 20 negara.
Pemerintah berpendapat bahwa tindakan tegas ini diperlukan untuk mencegah impor virus, yang sebagian besar ditemukan di dalam negeri.
Pasar makanan laut di Kota Wuhan diyakini sebagai asal muasal pandemi yang muncul akhir tahun lalu di China pada 2019, dan kini telah menewaskan lebih dari 1,25 juta orang.
Tindakan tegas tersebut menyebabkan meradangnya jaringan logistik pengimor makanan beku dengan Pemerintah China. Sementara para diplomat di Beijing juga mengeluhkan hal tersebut.
Para politikus China mengatakan langkah tersebut tidak perlu dan beranggapan muncul dan didorong karena tindakan politis.
Ilustrasi penjual daging (Foto: Pixabay)
Baca juga:
- 3 Makanan Penumbuh Rambut Berewok, Biar Ikut No Shave November!
- Fobia Makanan, Wanita Ini Hanya Makan Nugget Selama 15 Tahun
- Tips Lawan Fobia Kerupuk Seperti Aktor Laga Iko Uwais
Pekan lalu, seorang pekerja pelabuhan yang berkaitan erat dengan logistik atau produk makanan beku terpapar virus corona atau Covid-19 di Tainjin. Pria 38 tahun itu dinyatakan positif setelah menangani 28,1 ton daging babi beku Jerman.
Ditemukannya kasus itu menyebabkan fasilitas pelabuhan berkaitan dengan produk makanan beku yang masuk ke kota pelabuhan utara Tianjin ditutup sementara.
"Saya tidak berharap itu akan selesai pada akhir tahun," kata seorang importir yang meminta untuk tidak disebutkan namanya merasa pesimis.