Jakarta – Indikator inflasi utama naik 5,8% dibandingkan pada tahun lalu, seperti dikatakan oleh pejabat di Departemen Perdagangan Amerika Serikat (AS) pada hari Jumat, 28 Januari 2022. Itu adalah lompatan indikator tertinggi sejak 1982.
Kenaikan terjadi dalam indeks pemerintah untuk belanja konsumsi pribadi (PCE), yang digunakan Federal Reserve untuk memandu pergerakan suku bunga. PCE melacak belanja konsumen yang sebenarnya.
Pemerintah melaporkan awal bulan ini, indikator lain, indeks harga konsumen (CPI) naik 7% tahun lalu. CPI melacak harga berbagai barang.
Kenaikan harga barang kemungkinan memicu penurunan 0,6% belanja konsumen pada Desember, kata departemen itu. Belanja konsumen menyumbang dua pertiga aktivitas ekonomi Amerika.

Inflasi sebagian besar juga menghapus kenaikan upah yang tampak di banyak rumah tangga Amerika. Pandemi Covid-19 yang sedang berlangsung, kekurangan tenaga kerja dan masalah rantai pasokan terus menyeret perekonomian.
Inflasi yang meningkat menambah tekanan pada Federal Reserve untuk menaikkan suku bunga, yang berisiko memperlambat pertumbuhan ekonomi.
Pada awal Maret 2022, The Fed kemungkinan akan menaikkan suku bunga (ka/pp)/voaindonesia.com. []
Bagi Warga AS Belanja Thanksgiving Tahun Ini Lebih Mahal
Belanja Online Terbesar di Amerika Serikat Raup Rp 180 T
Bank Sentral AS Isyaratkan Tiga Kenaikan Suku Bunga Tahun 2022
Inflasi di Amerika Capai 7% yang Terburuk Sejak 1982