Jakarta - Setelah membuat keputusan mundur dari Staf Khusus Milenial Presiden Joko Widodo (Jokowi), Adamas Belva Syah Devara ditempa rumor jika perusahaan rintisan yang diciptakannya, Ruangguru berpindah tangan ke pihak asing.
Namun, ia pria muda jebolan Harvard University itu dengan tegas menyatakan bahwa aplikasi pembelajaran Ruangguru masih dalam pengendaliannya.
“Tidak benar mayoritas dimiliki investor Singapura. Ya Ruanggguru Pte Ltd. yang di Singapura ya punya saya juga. Kami juga punya pegawai di Singapura,” ujar Belva Devara melalui Instagram@belvadevara, Rabu, 22 April 2020.
Belva juga menyebut jika entitas usaha yang dimilikinya memang tengah melakukan upaya ekspansif dengan menjangkau beberapa negara di Asia Tenggara. Tercatat, startup ini telah merambah Vietnam dan Thailand sebagai destinasi kedua dan ketiga pegembangan pangsa pasar di kawasan Timur Jauh.
“Semuanya punya anak muda berkebangsaan Indonesia,” tuturnya.
Pendiri dan CEO Ruangguru Adamas Belva Syah Devara (kedua kiri) dan Co-Founder & CPO Ruangguru Iman Usman (kedua kanan). (Foto: Instagram/@belvadevara)Dibawah naungan PT Ruang Raya Indonesia, Belva disebut-sebut mengendalikan gurita bisnis berbasis teknologi 4.0 di ketiga negara tetangga tersebut. Diperkirakan, terdapat ratusan pekerja yang menggantungkan hidup pada perusahaan milik pria berusia yang belum genap 30 tahun itu.
Ruangguru didirikan pada medio 2014 oleh Belva Devara dan Muhammad Iman Usman dengan tujuan utama membantu siswa belajar mandiri melalui metode daring. Aplikasi berbasis android dan iOS ini baru saja meraup pendanaan seri C bernilai 150 juta dolar AS di penghujung 2019 lalu.
Injeksi modal tersebut sekaligus menggenapkan struktur kapitalisasi dana di tubuh perusahaan yang sebelumnya telah disokong oleh East Ventures dan Ventures Capital. Ruangguru sendiri mengklaim bahwa saat ini telah terdapat 15 juta pengguna aktif dengan 300.000 fasilitator pembelajaran yang menyampaikan 100 materi pelajaran.
Diperkirakan, Belva akan kembali berkonsentrasi untuk membesarkan usahanya tersebut menyusul keputusan untuk hengkang dari Istana Presiden beberapa waktu lalu. Hal ini sekaligus sinyal Belva untuk meredam polemik Kartu Prakerja yang kerap dikait-kaitkan dengan Ruangguru. []
