Jakarta -Tiga tentara India tewas dalam bentrokan dengan pasukan Cina di Ladakh, wilayah Kashmir yang menjadi sengketa kedua negara itu. Bentrokan yang menimbulkan korban jiwa ini merupakan yang pertama di daerah perbatasan dalam 45 tahun terakhir.
Pertikaian ini meningkatkan ketegangan militer antara kekuatan nuklir. Tentara India menyebutkan bahwa pejabat militer senior dari kedua belah pihak bertemu untuk meredakan situasi.
Tentara India memprovokasi dan menyerang personil Tiongkok, yang mengakibatkan konfrontasi fisik yang serius.
Baca Juga: China Imbau Warganya Tidak Kuliah di Australia
Seperti diberitakan dari BBC News, Selasa, 16 Juni 2020, seorang juru bicara militer India mengatakan korban tewas adalah satu perwira dan dua tentara. Pihak Tiongkok tidak mengkonfirmasi adanya korban, tetapi menuduh India melintasi perbatasan di Lembah Galwan.
Juru bicara kementerian luar negeri China Zhao Lijian mengatakan India telah melintasi perbatasan sebanyak dua kali pada hari Senin. "Mereka memprovokasi dan menyerang personil Tiongkok, yang mengakibatkan konfrontasi fisik yang serius antara pasukan perbatasan di kedua sisi", ucapnya seperti dilaporkan kantor berita AFP.
Kedua pihak bersikeras dan mengklaim tidak terjadi rentetan tembakan dalam dalam empat dekade. "Tidak ada tembakan dalam pertempuran terbaru ini," kata tentara India.

Simak Pula: Kasus Covid-19 di Mumbai, India Lampaui Wuhan
Media setempat melaporkan bahwa tentara India dianiaya sampai meninggal, namun tidak ada konfirmasi dari militer. India menuduh China mengirim ribuan tentara ke lembah Galwan di Ladakh dan mengatakan Tiongkok menempati 38.000 km persegi (sekitar 14.700 mil persegi) wilayahnya. Beberapa putaran pembicaraan dalam tiga dekade terakhir telah gagal menyelesaikan perselisihan perbatasan.[]