Jakarta - Politikus Partai Golkar Iqbal Wibisono meminta elite partai berlambang pohon beringin tidak menyia-nyiakan momentum pemilihan presiden atau Pilpres 2024, yang menjadi tahun regenerasi kepemimpinan nasional.
Berharap Munas Golkar akan mampu melahirkan ketum yang cakap secara politik, sosial, ekonomi, dan antropologis.
"Oleh karena itu, Ketua Umum DPP Partai Golkar hasil musyawarah nasional (Munas) di Jakarta, 3-6 Desember 2019, harus siap menerima mandat politik untuk mencalonkan presiden dan/atau wakil presiden," kata Iqbal Wibisono di Semarang, diberitakan Antara, Senin, 2 Desember 2019.
Dia menyebutkan nama-nama bakal calon ketua umum (ketum) Golkar, yakni Airlangga Hartarto, Bambang Soesatyo, Achmad Anama, Ridwan Hisjam, Indra Bambang Utoyo, Agun Gunandjar Sudarso, Derek Lopaty, Ali Yahya, dan Aris Manji.
Baca juga: Pengamat Sebut Munas Golkar Minim Gagasan Besar
Dia mengharapkan, Munas Golkar nantinya dapat berjalan dengan sportif, terpenting tidak terjadi keretakan di internal partai.
Artinya, kata Iqbal, Golkar membutuhkan ketum yang mampu mengelola partai dengan profesional, objektif, dan proporsional.
"Sembilan nama itu merupakan kader terbaik Partai Golkar. Semoga mereka mampu mewarnai dialektika Munas dengan saling mengindahkan dan tetap menjunjung tinggi kehormatan dan martabat partai," ujarnya.
Selain itu, dibutuhkan juga figur ketum yang peka terhadap tantangan dan hal-hal penting yang harus dilakukan oleh partai, di samping kecakapan ketum untuk berpikir dan mempersiapkan kaderisasi kepemimpinan Partai Golkar pada masa mendatang.
"Hal ini penting karena hanya kader yang hebat akan melahirkan partai yang kuat," kata Iqbal yang juga alumnus Program Doktor (S-3) Ilmu Hukum Fakultas Hukum Universitas Diponegoro (Undip) Semarang itu.
Ketua Harian DPD I Partai Golkar Provinsi Jawa Tengah itu sudah bertolak ke Jakarta untuk mengikuti Munas Golkar bersama enam pengurus lainnya, serta ketua dan sekretaris DPD II dari 35 kabupaten/kota.
"Kami dari Jawa Tengah yang berjumlah 77 orang berharap Munas Golkar akan mampu melahirkan ketum yang cakap secara politik, sosial, ekonomi, dan antropologis," tuturnya.
Baca juga: Loyalis Bamsoet Anggap Munas Golkar Penuh Intrik
Ketua umum DPP Partai Golkar Airlangga Hartarto (tengah) memimpin rapat pengurus pleno di Kantor DPP Partai Golkar, Slipi, Jakarta, Selasa (5/11/2019). (Foto: Antara/Aprillio Akbar).
Sebelumnya, Ketua Umum Partai Golkar Airlangga Hartarto mengatakan seluruh bakal calon ketua umum Golkar yang akan maju dalam Munas X Golkar merupakan kader terbaik.
"Semuanya bukan lawan, semuanya kader-kader terbaik Partai Golkar," kata Airlangga di Jakarta, Senin, 2 Desember 2019.
Airlangga pribadi juga maju sebagai bakal caketum petahana dalam Munas yang akan dihelat mulai Selasa 3 Desember 2019. Dia mengklaim telah memenuhi syarat dukungan minimal 30 persen suara.
Menurutnya, syarat yang telah diberlakukan sejak dulu itu dimaksudkan agar para bakal caketum Golkar memeroleh dukungan 30 persen suara, jika ingin ditetapkan sebagai caketum Golkar.
Airlangga lebih jauh meminta seluruh kandidat caketum Golkar untuk fokus pada perhelatan Munas Golkar nanti dengan tidak mengembangkan narasi lain diluar Munas. []