Pematangsiantar - Pada Sabtu, 22 Februari 2020, ada kabar mengejutkan tentang percobaan pencurian anak atau siswa sekolah dasar (SD) salah satu yayasan perguruan di Kota Pematangsiantar, Sumatera Utara.
Berawal dari unggahan pada akun Facebook milik Aljoan Mario Ginting. Dalam unggahannya, Aljoan mengatakan ada percobaan penculikan anak yang dilakukan lima orang terduga pelaku yang terekam kamera CCTV. Kemudian foto hasil rekaman CCTV tersebar luas di media sosial.
Unggahan akun Facebook milik Aljoan Mario Ginting, Sabtu 24 Februari 2020. (Foto: tangkapan layar Facebook)
"Bila ada yang mengenal bapak ini, mohon infonya rekan-rekan. Lokasi di Jalan Merdeka, waktu Sabtu 22 Februari 2020 sekitar jam 10.00 WIB. Keterangan Satpam lima orang datang mengaku datang dari Jakarta, dengan alasan mencari anaknya. Dengan bermodalkan foto dari media sosial (fb) mengaku telah lama ke sekolah tersebut di atas. Dan foto yang ditunjukan adalah foto anak kami. Hati-hati kita semua menjaga anak kita," tulis Aljoan dalam status yang kemudian dia bagikan ke sebuah grup Facebook.
Klarifikasi Satpam
Petugas Satuan Pengamanan (Satpam) SD Kalam Kudus di Jalan Merdeka saat ditemui Tagar, Senin 24 Februari 2020, membenarkan kabar tersebut.
Namun mereka mengklarifikasi peristiwa Sabtu lalu, bukan kasus percobaan penculikan salah satu siswa SD Kalam Kudus.
Rekaman CCTV yang menunjukkan ada warga mendatangi SD Kalam Kudus Pematangsiantar, Sabtu 22 Februari 2020. (Foto: tangkapan layar cctv)
Disebutkan, kejadian pada Sabtu lalu di mana sepasang suami istri bersama kerabatnya mendatangi SD Kalam Kudus.
Mereka mengaku datang dari Jakarta dan mencari seorang murid yang merupakan anaknya. Tapi yang mereka cari ternyata bukan siswa SD Kalam Kudus.
"Menurut kami itu hanya persepsi orang tua yang panik. Karena kelakuan mereka ganjil makanya ada ada kabar gitu. Tapi itu bukan pencurian anak. Itu karena hanya kecemasan orang tua terhadap anaknya," ungkap petugas satpam yang enggan namanya ditulis.
"Kan enggak mungkin orang mau mencuri terang-terangan. Kita kan tahu kekmana ciri orang kalau gitu. Itu enggak benar. Beberapa kali memang ada gitu, datang cari saudaranya yang sekolah di sini. Tapi yang bisa jemput siswa hanya orang tua siswa kalau di sini. Jadi soal penculikan anak itu tidak benar. Kan kita tahu kronologisnya," kata salah seorang petugas satpam tersebut. []