Berembus Reshuffle Menteri, Moeldoko: Itu Hak Beliau

Kepala Staf Kepresidenan (KSP) Moeldoko menjawab isu reshuffle Menteri Kabinet Indonesia Maju oleh Presiden Joko Widodo (Jokowi).
Kepala Staf Kepresidenan Moeldoko di Kompleks Istana Kepresidenan, Jakarta, Rabu, 30 Oktober 2019. (Foto: Tagar/Popy)

Jakarta - Kepala Staf Kepresidenan (KSP) Moeldoko membantah adanya pembahasan rencana reshuffle Menteri Kabinet Indonesia Maju. 

Dia menegaskan saat ini para menteri pemerintahan Jokowi-Ma'ruf Amin masih fokus bekerja, dan tengah berupaya sebaik mungkin melaksanakan kewajibannya sebagai pembantu presiden.

Baca juga: Jokowi Pilih Menterinya Dimaafkan Daripada Reshuffle

"Ah enggak. Orang lagi kerja kenceng begini reshuffle bagaimana," kata Moeldoko di Kompleks Istana Kepresidenan, Jakarta, Rabu, 26 Februari 2020.

Ya itu kan hak beliau untuk selalu melihat perkembangan kementerian.

Dia mengaku tidak mengetahui adanya pembahasan reshuffle menteri seperti yang beberapa hari lalu mengemuka. Moeldoko meras heran dengan adanya pemberitaan mengenai hal tersebut di berbagai media massa

"Enggak, semua masih konsentrasi kerja apalagi menghadapi banyak isu," ucap dia.

Menyoal perombakan kabinet kerja, dia menyerahkan sepenuhnya kepada Presiden Joko Widodo (Jokowi) yang memiliki hak prerogatif untuk mencopot menteri.

"Ya itu kan hak beliau untuk selalu melihat perkembangan kementerian. Apakah kebijakan-kebijakan terdelivered dengan baik atau tidak. Beliau pasti punya catatan, biasa itu," ujar dia.

Baca juga: Menteri Sosial Tanggapi Isu Reshuffle Kabinet Jokowi

Sebelumnya, Menteri Sosial (Mensos) Juliari P. Batubara mengaku tak menghiraukan kabar tentang adanya rencana reshuffle dalam jajaran Kabinet Indonesia Maju. Dia menyebut masih fokus bekerja sebagai pembantu Presiden Joko Widodo di periode 2019-2024.

"Reshuflle-reshuffle yang menurut saya kita bekerja saja dengan sesuai dengan fungsinya, kita enggak pernah cari-cari tahu juga soal reshuffle seperti ini, yang disebut-sebut. Enggak pernah dibahas," kata Juliari di Kompleks Istana Kepresidenan, Jakarta, Selasa, 25 Februari 2020.

Juliari mengaku sejauh ini yang bisa menilai kinerja para menteri hanya presiden. Dia mengaku tak bisa mengukur bagaimana kinerjanya selama ini.

"Ya presiden yang menilai saya, dan kinerja saya yang menilai presiden. Dan selama kita bekerja sesuai profesional kita, dan juga sesuai dengan tugas dan fungsi kita ya nanti penilainnya biar presiden yang menilai," ucapnya.

Isu adanya rencana reshuffle ramai setelah Presiden Jokowi menggelar pertemuan dengan para influencer atau buzzer di Istana Bogor pekan lalu. Keterangan diluncurkan seorang buzzer pendukung Jokowi, Dede Budhyarto, yang mencuit melalui media sosial Twitter mengenai isu reshuffle bagi menteri yang dianggap tak mampu kerja. []

Berita terkait
Dua Menteri yang Rawan Kena Reshuffle Jokowi
Terdapat dua Menteri Kabinet Indonesia Maju yang rawan terkena reshuffle oleh Presiden Joko Widodo (Jokowi). Hal itu dikemukakan pengamat politik.
Denny Siregar: Propaganda Reshuffle Nadiem Makarim
Nadiem Makarim jelas banyak musuhnya. Dan mereka sedang membangun propaganda supaya ia di-reshuffle Jokowi. Tulisan Denny Siregar.
Empat Menteri Kena Tegur Jokowi, Sinyal Reshuffle?
Apakah di akhir masa jabatannya Jokowi akan melanjutkan kabinet kerja dengan komposisi yang sama tanpa reshuffle kabinet?
0
Menkeu AS dan Deputi PM Kanada Bahas Inflasi dan Efek Perang di Ukraina
Yellen bertemu dengan Freeland dan janjikan kerja sama berbagai hal mulai dari sanksi terhadap Rusia hingga peningkatan produksi energi