Berkunjung ke Masjid Tertua Kedua di Dunia

Berkunjung ke masjid tertua kedua di dunia, Masjid Nabawi yang didirikan secara langsung oleh Nabi Muhammad.
Masijid Nabawi dengan kubah hijau di atasnya. (Foto: Tagar/Gemilang Isromi Nuari)

Madinah, (Tagar 20/5/2018)  - Masjid Nabawi adalah sebuah masjid yang didirikan secara langsung oleh Nabi Muhammad, berlokasi di pusat kota Madinah di Arab Saudi. Dalam sejarah Islam merupakan masjid tertua kedua setelah Masjid Quba dan kini menjadi salah satu masjid terbesar di dunia.

Jarak yang ditempuh untuk ke Masjid Nabawi, jika kita berada di Bandara Internasional King Abdul Aziz adalah 441,3 km dengan waktu 4 jam 18 menit. Di masjid yang dibuka setiap harinya ini terdapat kubah hijau di atasnya, tepat di bawahnya terdapat  makam Nabi Muhammad SAW dan sahabatnya Abu Bakar Al-Shiddiq dan Umar bin Khattab.

Perlu diketahui Masjid Nabawi merupakan masjid yang dibangun Rasulullah setelah hijrah dari Mekah ke Madinah pada 622 M. Berdasarkan sejumlah literatur, awalnya hanya bangunan tanpa atap. Ukurannya sekitar 50 x 50 meter. Setelah Rasulullah wafat, masjid diperbaiki dan diperluas. Bekas rumah Rasulullah jadi bagian masjid.

Masjid NabawiPuluhan payung raksasa di pelataran Masjid Nabawi. (Foto: Tagar/Gemilang Isromi Nuari)

Saat kita memasuki pelataran Masjid Nabawi, akan disuguhkan pemandangan puluhan payung raksasa setinggi 20 meter. Puluhan payung raksasa ini mulai ditempatkan di pelataran Masjid Nabawi pada 2010, dibangun atas kerja sama Jerman dan Jepang.

Jika kita ingin melihat payung ini terbuka, datanglah dini hari sebelum azan subuh dan akan tertutup saat senja menjelang azan maghrib. Payung ini terbuka dan tertutup secara otomatis, serta membuat suhu di bawahnya otomatis turun 8 derajat celcius, tentuya kita tidak akan kepanasan saat salat disiang hari.

Berada di dalam masjid akan terlihat kemewahan arsitektur dengan banyaknya kuningan, perak, serta lampu-lampu kristal menghiasi langit-langit masjid yang setiap hari selalu dibersihkan oleh petugas.

Masjid NabawiPekerja sedang membersihkan payung di pelataran Masjid Nabawi. (Foto: Tagar/Gemilang Isromi Nuari)

Pada bangunan ini terdapat empat buah pintu, yaitu pintu di sebelah kiblat dinamakan At-Taubah, pintu di sebelah timur dinamakan Fatimah, pintu di sebelah utara dinamakan Tahajjud, pintu di sebelah barat ke Roudloh sudah ditutup.

Jika kita sedang berada di Roudloh dan menghadap kiblat, makan Nabi berada di seblah kiri kita, yaitu bangunan persegi empat berwarna hijau tua dan selalu beraroma wangi. Di tempat yang disebut Taman Surga ini sebaiknya kita memanjatkan doa, karena satu tempat yang mujarab.

Posisi Roudloh sendiri terletak di antara mimbar dan makam Rasulullah, yang sekarang ditandai oleh pilar-pilar berwarna putih dengan ornamen yang khas, sedangkan lantainya dilapisi permadani wool yang sangat indah dan unik.

Museum AssalamMuseum Assalam terletak di luar area Masjid Nabawi. (Foto: Tagar/Gemilang Isromi Nuari)

Tempat ini selalu dipadati jamaah, untuk salat dan berdoa kita harus bergantian, harus menunggu sekitar 45 menit. Untuk jamaah perempuan tidak bisa salat sunah di Roudloh, karena seluruh shaf diisi jamaah pria.

Jamaah perempuan diberi kesempatan untuk salat sunah di Roudloh pada waktu Duha, dari pagi sampai menjelang salat zuhur.

Setiap usai salat fardu di Masjid Nabawi, muazin biasanya menyerukan kepada jemaah untuk salat jenazah. Disarankan para jemaah mengikuti salat jenazah. Terkadang panggilan muazin ini berbeda, menyesuaikan jenazah yang akan disalatkan.

Jika dikatakan ash-shalatu 'alal mayyiti, maka artinya panggilan salat jenazah untuk mayat laki-laki. Jika dikatakan ash-shalatu 'alal mayyitati, artinya panggilan salat jenazah untuk mayat perempuan. Jika dikatakan ash-sholatu 'alat thifli artinya panggilan salat jenazah untuk mayat anak-anak. Sedangkan jika ash-sholatu 'alal amwat artinya panggilan salat jenazah untuk mayat yang jumlahnya banyak.

Perlu diketahui di sebelah timur Masjid Nabawi terdapat pemakaman Baqi, yaitu area pemakaman sahabat-sahabat Nabi Muhammad SAW, luasnya 174.962 meter persegi, selalu disesaki pengunjung. Mereka biasanya berjalan kaki usai melaksanakan Salat Subuh. Para jemaah lelaki berjubel saat memasuki areal pemakaman tersebut. Sementara jemaah perempuan hanya dibolehkan di luar saja.

Sebelum masuk area pemakaman, terpampang pelang yang berisi larangan untuk kita tentang ziarah kubur. Seperti larangan untuk berbuat musyrik, menyemen, menginjak dan duduk di atas kuburan. Di sebelah kanan pintu gerbang utama, terdapat beberapa makam cukup besar. Tidak diketahui makam siapa, tak ada nisan maupun tulisan di atasnya. Hanya ada bongkahan batu ukuran sedang yang dijadikan sebagai alat penanda. Namun, makam berukuran sekitar 3x4 meter persegi itu ditengarai sebagai makam para sahabat Rasulullah dan keluarganya.

Perluasan Masjid Nabawi ini dilakukan beberapa kali. Kini luas bangunan masjid mencapai 100 ribu meter persegi, sedangkan lantai atas seluas 67 ribu meter persegi, dan luas pelataran masjid mencapai 135 ribu meter persegi. Daya tampungnya lebih dari setengah juta jemaah. Di luar area masjid, kalau ingin mengetahui detail soal Masjid Nabawi, silakan berkunjung ke Museum Asslam.

Di sekeliling Nabawi, selain hotel untuk penginapan jemaah, banyak museum berisi sejarah sejarah Madinah dan masjid. Perkembangan Nabawi termasuk bagian penting yang dikisahkan via gambar. (gil)

Berita terkait
0
Sejarah Ulang Tahun Jakarta yang Diperingati Setiap 22 Juni
Dalam sejarah Hari Ulang Tahun Jakarta 2022 jatuh pada Rabu, 22 Juni 2022. Tahun ini, Jakarta berusia 495 tahun. Simak sejarah singkatnya.