Jakarta - Menteri Badan Usaha Milik Negara (BUMN) Erick Thohir mengatakan tak perlu meributkan upaya bersih-bersih yang ia lakukan di tubuh BUMN. Sebab, hal tersebut merupakan sesuatu yang yang menurutnya lumrah.
"Terdapat 143 perusahaan BUMN, boleh kan kami review komisaris dan direksi dalam rangka penyegaran," ucap Erick di Jakarta, Jumat, 10 Januari 2020 seperti dilansir dari Antara.
Baca juga: Bersih-bersih Erick Thohir di 6 BUMN
Erick menurutkan selain melakukan bersih-bersih, ia juga akan menggelar pertemuan bulanan tingkat komisaris dan direksi BUMN. Hal tersebut kata dia untuk mencegah terjadinya political office dan saling serang sesama internal BUMN.
"Kalau begini mana bisa kompak," ujarnya.
Agar BUMN ke depan sehat, Erick berharap pemimpin perusahaan BUMN memiliki tiga hal dalam diri yakni akhlak, loyalitas, dan kerja sama tim.
Rencana bersih-bersih BUMN telah diutarakan Erick sejak ia menjabat sebagai Menteri BUMN. Ia menjelaskan evaluasi total terhadap BUMN dilakukan dalam rangka profesionalitas dan menciptakan iklim yang baik serta sehat.
Selain itu, bersih-bersih BUMN menurutnya dalam rangka mencari hal-hal yang positif yang saling membangun dan bersinergi antar-BUMN.

Didukung Berbagai Pihak
Program bersih-bersih BUMN yang dilakukan Erick ini mendapat dukungan dari berbagai pihak, salah satunya Koordinator Sinergi Kawal BUMN Arief Rachman. Ia meminta Erick untuk mengevaluasi secara menyeluruh kinerja direksi dan komisaris BUMN yang dinilai tidak meningkat.
Baca juga: Erick Copot Komisaris Independen Pupuk Indonesia
Pengamat ekonomi Institute for Development of Economics and Finance (INDEF) Bhima Yudhistira Adhinegara juga mendukung Erick membersihkan Kementerian BUMN dan perusahaan-perusahaan BUMN dari sisa-sisa rezim Menteri BUMN sebelumnya.
"Karena banyak yang ugal-ugalan dan indikator-indikator kinerjanya tidak bagus," ujar Bhima.
Tapi, menurutnya keputusan Erick untuk melakukan perampingan, pembersihan, penggantian deputi, hingga pembentukan inspektorat jenderal perlu dibarengi juga dengan perbaikan kinerja.
Mantan Sekretaris BUMN Said Didu bahkan mengatakan bahwa upaya penyegaran yang dilakukan Erick karena masalah yang ditinggalkan eks Menteri BUMN Rini Soemarno memang berat.
"Yang jelas berarti memang Erick Thohir lagi mencari jagoan-jagoan. Karena masalah yang ditinggalkan oleh Rini memang terlalu berat," ujar Said Didu. []