Jakarta – Destinasi wisata The Museum of Modern and Contemporary Art in Nusantara atau Museum MACAN tidak seperti museum pada umumnya. Bagi para pecinta seni dan senang berfoto, datang ke museum ini bisa menjadi solusi.
Museum MACAN beroperasi setiap hari kecuali hari Senin pada jam 10.00 – 18.00. Tempat ini ramah dikunjungi untuk anak-anak, pelajar, mahasiswa, dewasa, maupun manula. Museum MACAN berlokasi di Jalan Panjang No.5 Kebon Jeruk, Jakarta Barat.
Baca Juga:
Bagi penduduk Jakarta, tempat ini bisa menjadi salah satu destinasi pilihan untuk berlibur dengan memanjakan mata, melihat-lihat karya seni di Museum MACAN. Tempat ini mungkin juga bisa menjadi ajang untuk pengambilan foto aesthetic bagi para penggemar berswafoto.
Biaya masuk museum ini bagi anak usia 3 tahun ke bawah gratis, sedangkan usia 3 – 12 tahun Rp 90.000. Bagi pelajar dikenakan biaya sebesar Rp 90.000 dan untuk orang dewasa Rp 100.000.
Salah satu foto pengunjung saat mengunjungi di Museum MACAN. (Foto : Instagram/museummacan)
Museum ini merupakan museum pertama di Indonesia yang memiliki koleksi seni modern dan kontemporer dalam maupun luar negeri. Sejumlah 90 diantaranya merupakan karya seni rupa modern Indonesia dan juga kontemporer dari seluruh dunia. Tidak hanya menampilkan karya seni kontemporer dan modern sebatas lukisan.
Mereka menampilkan karya seni dengan berbagai medium, teknik dan seni instalasi. Salah satu karya seni yang terkenal dari Museum MACAN adalah Infinity Mirrored Room, sebuah karya seniman Jepang, Yayoi Kusama.
Terkadang, di tempat ini juga digelar pameran dari seniman ternama Asia, seperti Arahmaiani, Lee Mingwei, dan On Karawa. Biasanya, pengunjung yang datang ke tempat ini pasti menyempatkan diri untuk berfoto di dalam museum.
Foto pengunjung lainnya saat mengunjungi di Museum MACAN. (Foto : Instagram/museummacan)
Jika ingin mengunjungi museum ini, cukup dengan membawa telepon genggam sebagai alat untuk berfoto, tidak perlu membawa kamera seperti, DSLR, SLR, atau Polaroid karena tidak diperkenankan. Peralatan swafoto seperti tongsis (tongkat narsis) pun juga dilarang.
Di dalam museum hanya dianjurkan menggunakan kamera dari ponsel dan tidak menggunakan lampu kilat. Museum MACAN digagas oleh kolektor seni sekaligus pengusaha Indonesia, Haryanto Adikoesoemo.
Kini Direktur Museum of Modern and Contemporary Art in Nusantara (MACAN) adalah Aaron Seeto. Sebelumnya, museum ini telah ditutup karena pandemi Covid-19. Tetapi, sejak 8 Juni 2020, diizinkan untuk dibuka Kembali dengan menyiapkan system dan protokol khusus sesuai arahan pemerintah. Pada tahun ini, Museum MACAN merencanakan menggelar pameran pilihan karya dari koleksi museum bertajuk Semesta dan Angan.
Baca Juga:
Pameran ini diperkirakan akan digelar mulai tanggal 23 Januari – 25 Juli 2021. Beberapa karya seni yang ditampilkan adalah Multiverse and Futures (2017) karya perupa Denmark-Islandia Olafur Eliasson, Potrait of Grace Jones (1986) karya Keith Hering, dan karya-karya dari Sigmar Polke, Barbara Kruger, Zai Kuning, Trisna Sanjaya, dan Bandu Darmawan. Untuk informasi lebih lengkap dan pameran lainnya, bisa mengunjungi laman website Museum Macan di https://www.museummacan.org/.
Bagi para pengunjung yang merencanakan kehadirannya untuk menikmati pameran, harus mengunjungi laman resmi atau penjualan tiket online. Akan tersedia penjualan tiket online maksimal 100 buah per sesi. Setiap harinya terdapat empat slot waktu yang tersedia bagi pengunjung. (Hafidjah Nuraulia S)