Jakarta - Keluarga Presiden Joko Widodo (Jokowi), Gibran Rakabuming Raka dan Bobby Nasution berniat maju di Pilkada serentak, yang akan dilaksanakan pada 23 September 2020.
Putra sulung Jokowi, Gibran tengah berupaya maju di Pilkada Solo, sementara Bobby di Pilkada Kota Medan.
Dinasti politik bukan lagi barang baru dalam kancah perpolitikan nasional. Praktik politik dinasti masih lumrah dilakukan.
Dinasti politik Jokowi belakangan ini hangat diperbincangkan publik. Siapa saja keluarga presiden yang siap bersaing dalam bursa pemilihan kepala daerah 2020-2025?
1. Gibran Rakabuming Raka
Gibran Rakabuming Raka saat di DPD PDIP Jateng. (Foto: Tagar/Sigit)
Gibran Rakabuming Raka merupakan anak sulung dari Presiden Jokowi dan Ibu Negara Iriana. Saat ini, Gibran telah mencalonkan diri sebagai Wali Kota Solo. Bahkan, dirinya telah mendaftar sebagai kader PDI-Perjuangan (PDIP).
Gibran sudah mendaftar sebagai bakal calon Wali Kota Solo lewat DPD PDIP Jawa Tengah, setelah jajaran PDIP Solo menutup pintu pendaftaran.
Publik dibuat kaget, tak menduga ayah dari Jan Ethes itu akan ngoyo bersaing dalam perebutan kursi kepala daerah di tengah persiapan waktu yang sempit.
Majunya Gibran menimbulkan polemik di internal partai. Sebab, di Solo, PDIP sudah memiliki calon kuat yaitu Achmad Purnomo, yang kini menjabat sebagai Wakil Wali Kota Solo.
Jokowi sempat menyampaikan, dirinya tak akan memberikan larangan bagi anak pertamanya tersebut untuk terjun ke dunia politik. Dia membebaskan anaknya untuk memilih tujuan hidupnya sendiri.
2. Bobby Nasution
Menantu Presiden Joko Widodo, Bobby Afif Nasution menyatakan siap untuk maju pada Pilkada Kota Medan 2020-2025, di Medan, Selasa, 10 Desember 2019. (Foto: Antara/Septianda Perdana)
Selain Gibran, nama lain yang turut meramaikan pertarungan di Pilkada 2020 ialah Bobby Nasution, yang tak lain merupakan menantu dari Jokowi.
Di Pilkada 2020 Bobby akan maju dalam pemilihan Wali Kota Medan. Sejauh ini dia juga sudah mendapat dukungan dari dua partai besar yaitu PDIP dan Partai Golkar.
Bobby yang telah mendaftarkan diri sebagai bakal calon Wali Kota Medan, telah mengembalikan berkas ke PDIP Medan pada Rabu, 4 Desember 2019. Sedangkan di Partai Golkar, Bobby sudah mengembalikan berkas formulir pada tanggal 13 Desember 2019.
3. Wahyu Purwanto
Adik ipar Jokowi, Wahyu Purwanto jadi calon Bupati Gunungkidul. (foto: kastara.id).
Nama ketiga yang maju dari keluarga Presiden Jokowi ialah Wahyu Purwanto. Diketahui, Wahyu merupakan suami dari adik kandung Jokowi.
Wahyu mengaku tertarik untuk maju di Pemilihan Bupati Gunungkidul karena dilatari beberapa hal. Salah satunya, dijelaskan Wahyu karena dirinya sangat mencintai daerah tersebut.
Selain itu, Wahyu menuturkan bahwa dirinya memahami dinamika daerah tersebut selama menjabat sebagai rektor di Universitas Gunungkidul. Namanya kini disebut-sebut menjadi calon kuat dari Partai NasDem Gunungkidul.
Dewan Pimpinan Wilayah (DPW) NasDem Daerah Istimewa Yogyakarta (DIY) sudah menyebut Wahyu Purwanto, sebagai calon terkuat di daerah Gunungkidul.
4. Doli Sinomba Siregar
Besan Jokowi, Doli Sinomba Siregar masuk bursa kandidat Wakil Ketua Umum PSSI periode 2020-2024. (foto: mediaapakabar.com).
Doli merupakan paman dari Bobby, menantu Jokowi. Dia merupakan politikus Partai Golkar yang mendaftarkan diri dalam kontestasi pemilihan Bupati Tapanuli Selatan.
Dia juga sudah mendaftarkan diri ke sejumlah parpol antara lain PDIP, PPP, dan Hanura.
Bersama Bobby, Doli sudah menyerahkan berkas formulir pendaftaran ke DPP Golkar secara bersama-sama pada 13 Desember 2019 lalu.
Respons Jokowi
Meskipun merupakan anggota keluarga Jokowi, mereka belum tentu menang di Pilkada 2020. Jokowi sempat menyatakan menyerahkan sepenuhnya kepada rakyat yang memiliki hak suara.
Jokowi menyebut jabatannya sebagai presiden tak menjanjikan kepastian kemenangan anggota keluarganya.
"Itu kan sebuah kompetisi, kompetisi bisa menang bisa kalah. Terserah rakyat yang memiliki hak pilih, siapapun punya hak pilih dan dipilih," kata Jokowi usai meresmikan Jalan Tol Layang Jakarta-Cikampek, Bekasi, Kamis, 12 Desember 2019.
Menurutnya, menyoal kemenangan keempat keluarganya itu bukan menjadi hak dirinya untuk memutuskan.
Hingga kini dia belum dapat memastikan apakah keluarganya bisa meraup dukungan yang besar atau tidak. "Ya kalau rakyat enggak memilih gimana. Ini kompetisi bukan penujukkan, beda. Tolong dibedakan," ucap Jokowi. []