TAGAR.id, Washington DC, AS - Gedung Putih mengatakan bahwa Presiden Amerika Serikat (AS), Joe Biden, pada Senin, 11 April 2022, bertemu secara virtual dengan Perdana Menteri (PM) India, Narendra Modi, ketika AS telah menegaskan tidak ingin melihat adanya peningkatan impor energi Rusia oleh India.
Juru bicara Gedung Putih, Jen Psaki, dalam keterangan pers pada Minggu, 10 April 2022, mengatakan “Presiden Biden akan melanjutkan konsultasi erat kami tentang konsekuensi perang brutal Rusia melawan Ukraina, dan mengurangi dampak destabilisasi pada pasokan global dan pasar komoditas.”
Wakil Penasihat Keamanan Nasional AS untuk Ekonomi Internasional, Daleep Singh, yang baru-baru ini telah mengunjungi India, mengatakan AS tidak akan menetapkan “benang merah” untuk India terkait impor energinya dari Rusia. Namun, AS tidak ingin melihat adanya “laju pembelian yang cepat.”
Terpikat oleh diskon besar pasca pemberlakuan sanksi Barat terhadap entitas Rusia, India telah membeli setidaknya 13 juta barel minyak mentah Rusia sejak negara itu menginvasi Ukraina pada 24 Februari 2022 lalu. Menurut data yang dikumpulkan Reuters, nilai ini lebih tinggi dibanding sekitar 16 juta barel minyak mentah yang dibeli India dari Rusia sepanjang tahun 2021 lalu.
Sekretaris Pers Gedung Putih, Jen Psaki, di Gedung Putih di Washington, AS, 12 November 2021 (Foto: voaindonesia.com - REUTERS/Kevin Lamarque)
India Tidak Beri Sanksi terhadap Rusia
Biden sebelumnya mengatakan di antara anggota kelompok negara “The Quad” hanya India yang “agak goyah” dalam langkah menghadapi Rusia atas invasi ke Ukraina.
Negara Asia Selatan itu telah berupaya menyeimbangkan hubungannya dengan Rusia dan Barat, tetapi tidak seperti anggota “The Quad” (The Quadrilateral Security Dialogue) lainnya –AS, Jepang dan Australia– maka India tidak memberlakukan sanksi terhadap Rusia.
Ukraina pada Minggu, 10 April 2022, mengatakan sedang mengupayakan putaran sanksi lain dari Uni Eropa terhadap Rusia dan sekaligus lebih banyak bantuan militer dari sekutu-sekutunya saat bersiap menghadapi serangan besar Rusia di bagian timur negara itu.
Rusia menyebut tindakannya di Ukraina sebagai “operasi khusus.” (em/jm)/Reuters/voaindonesia.com. []
Biden Sebut India “Agak Goyah” dalam Hadapi Rusia
Negara Quad Bahas Stabilitas Politik Kawasan Indo-Pasifik
Blinken Tiba di Australia untuk Ikuti Pertemuan Menlu Quad
Pemimpin Amerika, Jepang, Australia, India Bertemu Virtual