Jakarta – Presiden Amerika Serikat (AS), Joe Biden, dan Presiden Korea Selatan (Korsel), Moon Jae-in, mengumumkan kemitraan AS dan Korsel untuk memperluas produksi vaksin dan meningkatkan pasokan vaksin global. Kemitraan itu diumumkan oleh keduanya dalam sebuah pertemuan di Gedung Putih, 21 Mei 2021.
"Kami akan memperkuat kemampuan kami untuk melawan pandemi dan merespons ancaman biologi masa depan," kata Biden dalam konferensi pers bersama dengan Moon, 21 Mei 2021.

Laporan situs independen, worldometer, jumlah kumulatif kasus positif Covid-19 di Korsel sampai 21 Mei 2021 mencapai 115.926 dengan 1.806 kematian. Sedangkan di AS jumlanya 32.600.095 dengan 583.290 kematian.
Sejauh ini Korsel baru memvaksinasi 3% dari 52 juta warganya, tapi bertujuan mencapai kekebalan kelompok (herd immunity) pada November 2021. Berdasarkan perjanjian itu, AS akan membantu Korsel meraih target tersebut, termasuk dengan menyediakan vaksin bagi 550 ribu anggota militer Korsel yang bekerja berdampingan dengan pasukan AS di Semenanjung Korea.
Antrean warga AS untuk vaksinasi Covid-19 di luar stadion Yankee di kawasan Bronx, New York, 5 Februari 2021 (Foto: Dok/voaindonesia.com/Reuters)
Pada Sabtu, 22 Mei 2021, Moderna dan Novavax mengatakan akan memproduksi vaksin Covid-19 di Korsel, berkat perjanjian dengan pemerintah. Kantor Berita Reuters melaporkan vaksin Moderna mendapat persetujuan penggunaan di Korsel pada Jumat, 21 Mei 2021. Vaksin itu akan diproduksi oleh Samsung Biologics, dan Korsel memiliki akses ke 40 juta dosis.
Novavax mengatakan, 22 Mei 2021, akan memproduksi vaksin yang bermitra dengan SK Bioscience. Novavax pada Februari 2021 setuju untuk memproduksi 40 juta vaksin produksinya untuk Korsel (vm/ft)/voaindonesia.com. []