Jakarta – Presiden Amerika Serikat (AS), Joe Biden, Jumat, 19 Februari 2021, mengumumkan janji 4 miliar dolar AS bagi kampanye global untuk meningkatkan distribusi vaksin Covid-19 ke negara-negara miskin. Tampil pertama kali sebagai presiden bersama para pemimpin dunia lainnya dalam Konferensi Keamanan Munchen, Jerman, Biden mengumumkan dukungan keuangan untuk COVAX, koalisi yang bertugas mendistribusikan vaksin ke negara-negara berpenghasilan rendah dan menengah.
Biden menjanjikan 2 miliar dolar AS yang akan mendanai program COVAX sampai tahun 2022. Janji itu menyusul kontribusi awal 2 miliar dolar AS yang diambil alih oleh Kongres Amerika dua bulan lalu, yang seharusnya dirilis akhir bulan ini.

Program COVAX dioperasikan bersama Organisasi Kesehatan Dunia (WHO). Mantan Presiden Donald Trump menarik Amerika keluar dari WHO setelah menuduh badan PBB itu menutupi kesalahan Tiongkok dalam mengelola virus pada awal krisis kesehatan masyarakat.
Dalam pidatonya, Biden mengatakan, “Kita harus bekerja sama untuk memperkuat dan mereformasi WHO. Kita membutuhkan sistem PBB yang berfokus pada ancaman biologis yang dapat bergerak cepat untuk bertindak."
Relawan PBB di Afrika Barat dan Tengah mendukung PBB dalam menanggapi pandemi Covid-19 di Benua Afrika, seperti mengajarkan cara mencuci tangah. (Foto: reliefweb.int/© UNV, 2020).
Biden menggunakan komitmen keuangan itu untuk mendorong mitra G-7 memenuhi janji pada program COVAX dan melakukan investasi tambahan dalam pengembangan dan distribusi vaksin internasional.
Juga pada Jumat, 19 Februari 2021, Amerika secara resmi bergabung lagi dengan kesepakatan iklim Paris, upaya global paling komprehensif untuk memerangi pemanasan global. Biden memperingatkan konsekuensi yang mengerikan jika negara tidak berbuat lebih banyak untuk mengurangi emisi karbon (ka/pp)/voaindonesia.com. []