Jakarta - Sejak mewabahnya virus corona atau Covid-19 di Indonesia, Presiden Joko Widodo telah mengimbau masyarakat agar menerapkan social distancing dengan bekerja, belajar, dan beribadah dari rumah untuk sementara waktu. Seluruh masyarakat merasakan dampak penerapan pembatasan sosial, termasuk para atlet muda yang tergabung dalam Timnas U-16.
Pelatih Timnas U-16 Bima Sakti Tukiman mengatakan telah memulangkan seluruh pesepakbola berbakat Tanah Air ke rumahnya masing-masing sejak beberapa waktu lalu.
Baca juga: Social Distancing Tak Halangi Aktivitas Atlet Menuju PON
Latihan di rumah buat semua pemain. Setiap hari mereka kirim video latihannya.
Meski begitu, eks gelandang Persebaya ini mengaku tetap memantau latihan anak asuhnya melalui video yang dikirim oleh para atlet Garuda Muda setiap hari.
"Alhamdulillah semua sehat-sehat aja. Kita tetap kasih PR (pekerjaan rumah), latihan di rumah buat semua pemain. Setiap hari mereka kirim video latihannya. Semua melakukan setiap hari sendiri," kata Bima Sakti kepada Tagar, Kamis, 26 Maret 2020.
Penerapan social distancing ataupun physical distancing juga berdampak pada pemusatan latihan (TC) Timnas U-16. TC yang semula telah dijadwalkan pada 8-21 Maret 2020, terpaksa harus ditunda.
"Ya kita harus stop dulu agenda TC kemarin yang harusnya tanggal 8-21 Maret. Rencana bulan depan ada agenda TC lagi. Tapi kita lihat situasinya dulu, kesehatan lebih penting," kata Bima Sakti.
Baca juga: PON 2020, Sahroni: Keamanan Atlet Prioritas Utama
Pesilat Indonesia Hanifah Yudani Kusumah. (Foto: Antara/Melvinas Priananda)
Tak hanya Timnas U-16 yang merasakan dampak social distancing, sejumlah jadwal pertandingan atlet pencak silat Hanifan Yudani Kusuma juga terpaksa harus dibatalkan dengan meluasnya mata rantai virus corona.
"Semua dibatalkan yang open termasuk multievent. PON belum diputuskan, World Champ di Serawak, Desember, semula Juni. Pertandingan open batal dan diundur," kata Hanif kepada Tagar, Jumat, 27 Maret 2020.
Kendati demikian, Hanif mengaku tetap menjalankan kewajibannya sebagai atlet dengan rutin berlatih dari rumah sesuai arahan pelatihnya. Hal tersebut dilakukan sebagai persiapan menyambut Pekan Olahraga Nasional (PON) 2020 di Papua pada Oktober 2020 mendatang.
"Dengan adanya virus Covid-19 alhamdulillah untuk tanggung jawab kami sebagai atlet tidak ada halangan meski harus dikembalikan ke rumah masing-masing. Kami tetap melaksanakan program di rumah sesuai arahan pelatih dan tetap monitoring seiring waktu persiapan PON 2020 Papua," ucapnya.
Untuk diketahui, hingga Sabtu sore, 28 Maret 2020, total pasien positif Covid-19 di Indonesia sebanyak 1.155 kasus. Dari jumlah tersebut, sebanyak 102 orang meninggal dunia, dan 59 orang dinyatakan sembuh. []