Jakarta - Biro perjalanan ibadah haji dan umrah merespon positif keputusan pemerintah Kerajaan Arab Saudi untuk membuka kembali ibadah umrah pada Oktober dan November mendatang.
"Alhamdulillah, semoga segera terealisasi," kata Direktur Utama PT Tur Silaturahmi Nabi atau Tursina Tours, Meillya kepada Tagar, Rabu, 23 September 2020.
Pemerintah Arab Saudi tetap konsisten memperbaiki layanan guna terwujudnya visi 2030 dengan melayani 30 juta jemaah umroh.
Menurutnya, calon jemaah berharap pemerintah Arab membuka izin ibadah umrah. Meillya mengaku pihaknya ikut terimbas dari kebijakaan penundaan ibadah umrah. "Jadwal yang sudah dibuat terpaksa ditunda," tuturnya.
Ia menambahkan tak ada jemaah umrah yang sudah mendaftar menarik uang pendaftarannya lantaran takut pandemi. "Tidak ada pengembalian dana dan memang tak ada jemaah yang mau menarik dananya, mereka tetap akan diberangkatkan," tutur Meillya.
Meillya mengatakan para jemaah umrah ini mereka yang mendaftar untuk keberangkatan pada bulan Mei dan Ramadan mendatang. "Semoga pandemi sudah berlalu, sehingga jemaah dapat beribadah dengan aman," katanya.
Sementara Arief Chandra Permana dari biro perjalanan haji dan umrah, Safari Suci membagikan Tagar up date informasi dari Kementerian Haji dan Umroh Kerajaan Arab Saudi. Dari informasi itu pemerintan Arab melalui Menteri Haji dan Umroh Muhammad Saleh Banten menyatakan akan mencabut kebijakan penangguhan umrah dan kunjungan ke masjidil haramain secara bertahap sesuai perkembangan yang ada.

"Pemerintah Arab Saudi tetap konsisten memperbaiki layanan guna terwujudnya visi 2030 dengan melayani 30 juta jemaah umroh," kata Arief kepada Tagar menjelaskan informasi dari Menteri Haji dan Umrah.
Dalam informasi itu juga disebutkan bahwa pemerintah Arab Saudi akan melakukan transformasi kelembagaan di perusahaan umroh dan penyedia layanan jemaah dengan pola merger dan akuisisi. Hal tersebut untuk efesiensi dan diversifikasi layanan sistem haji dan umroh yang lebih baik.
Arief menyebutkan, pemerintah arab juga akan mengatur pelaksanaan umroh dari awal sampai akhir. Termasuk Protap yang harus diterapkan pasca pandemic Covid-19.
Sementara muassasah umrah (pembimbing) bukan hanya sekedar mengeluarkan visa. Namun benar-benar akan mengawal dari awal pelaksanaan hingga akhir pelaksanaan sehingga bisa berjalan tertib dan aman
Arief mengatakan ibadah umrah kali dibuka secara bertahap. Untuk tahap pertama pada 4 Oktober 2020 dengan kuota sebanyak 30% atau enam ribu jemaah per hari untuk warga lokal.
Pada tahap kedua tanggal 18 Oktober dengan kuota sebesar 75% atau 15 ribu jemaah per hari dan 40 ribu untuk salat, masih untuk warga lokal. Untuk tahap ketiga dijadwalkan pada 1 November 2020 sebesar 100% untuk jemaah umrah dan 60 ribu per hari untuk salat berjamaah, warga lokal dan internasional.
Sebelumnya pemerintah Arab Saudi secara bertahap akan kembali membuka ibadah untuk jemaah umrah mulai 4 Oktober mendatang. Keputusan ini keluar setelah tujuh bulan penangguhan pelaksanaan ibadah umrah karena pandemi Covid-19.
Seperti diberitakan dari france24,com, Kerajaan Arab Saudi menangguhkan kegiatan ibadah umrah pada Maret. Setelah itu mengeluarkan kebijakan pembatasan ibadah haji, yang menjadi pukulan berat bagi jutaan calon jemaah haji di seluruh dunia. Pemerintah Arab mengungkapkan alasan bahwa virus dapa menyebar ke tempat-tempat paling suci bagi umat Islam. []
- Baca Juga: Arab Saudi Buka Umrah Lagi Secara Bertahap Mulai 4 Oktober
- WHO Puji Arab dalam Pelaksanaan Ibadah Haji