Makassar - Jahe diyakini sebagian masyarakat dapat menangkal penyebaran virus Corona, mengakibatkan harga jahe merah dan kuning di sejumlah pasar tradisional di Kota Makassar, Sulawesi Selatan melambung tinggi.
Kenaikan harga jahe tersebut disebabkan karena masyarakat beberapa hari terakhir berburu jahe merah dan kuning untuk dijadikan bahan menjaga kondisi tubuh tetap sehat sehingga bisa menangkal penyebaran virus mematikan itu.
Harga normal jahe biasa dijual hanya Rp 75 ribu rupiah sampai Rp 80 ribu rupiah per kilonya.
Harga jahe di Pasar Toddopuli Kota Makassar, naiknya mencapai 20 persen dari harga biasanya dikisaran Rp 75 ribu rupiah hingga Rp 80 ribu rupiah per kilonya. Kini, naik menjadi Rp 100 hingga Rp 110 ribu rupiah per kilogramnya. Kenaikan ini seiring banyaknya permintaan dari masyarakat semenjak merebaknya virus corona yang telah masuk di Indonesia.
Salah satu pedagang di Pasar Toddopuli, Irna mengatakan, sejak beberapa hari terakhir ini banyak masyarakat yang mencari jahe, itu yang membuat harga jahe mulai merangkak naik.
“Harga normal jahe biasa dijual hanya Rp 75 ribu rupiah sampai Rp 80 ribu rupiah per kilonya, tapi setelah katanya bisa menangkal virus corona harga jahe naik menjadi Rp 100 ribu rupiah sampai Rp 110 ribu rupiah per kilonya,” kata Irna, Rabu 10 Maret 2020.
Kini, naik menjadi Rp 100 hingga Rp 110 ribu rupiah per kilogramnya.
Sejak diumumkannya virus corona telah masuk ke Indonesia, sejumlah warga mulai mencari langkah alternatif dengan mencari obat-obat tradisional untuk mencegah penyebaran virus mematikan itu.
“Bisa jadi bahan untuk buat sarabba kalau jahe, bikin hangat badan. Banyak warga yang cari jahe katanya untuk menangkal virus corona,” ujarnya. []