Jakarta, (Tagar 6/7/2018) - Mahfud MD atau Mohammad Mahfud yang dikenal sebagai seorang Pakar Hukum Tata Negara disebut-sebut punya kans besar untuk menjadi calon wakil Presiden Joko Widodo. Sosoknya dinilai berpotensi menjadi salah satu tokoh yang bagus jika kelak dipasangkan dengan Jokowi.
Meski nama cawapres Jokowi sudah santer terdengar, selaku partai pengusung Jokowi, Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan (PDI Perjuangan) sebenarnya belum menetapkan siapa yang pantas untuk mendampingi Jokowi, termasuk menetapkan Mahfud MD menjadi salah satu kandidat.
Namun, jika memang Ketua Mahkamah Konstitusi 2008-2013 itu masuk kandidat calon yang pantas mendampingi Jokowi, PDIP pun tak segan untuk mempertimbangkannya.
"Semua calon ada plus dan minusnya, no div is perfect kan? Semua dipertimbangkan," ujar Politikus PDI Perjuangan Eva Kusuma Sundari dalam pesan WhatsApp kepada Tagar News, Kamis (5/7).
Semakin dekatnya waktu pendaftaran calon presiden (capres) dan wakil presiden (cawapres) nyatanya tidak membuat PDI Perjuangan terburu-buru mengumumkan siapa cawapres Jokowi. Yang jelas, kini sudah ada beberapa nama yang masuk ke internal dan eksternal partai untuk kemudian diputuskan kelayakannya oleh Ketua Umum PDI Perjuangan Megawati Soekarnoputri.
"Ada beberapa nama juga, baik dari internal maupun eksternal PDIP. Tapi akan diputuskan oleh DPP (Ketum) dan akan disetor ke Jokowi untuk dibicarakan, bersama-sama partai koalisi," terangnya.
Nama-nama cawapres pendamping Jokowi memang sudah ada, akan tetapi Anggota Komisi I ini mengaku belum ada pembahasan lebih lanjut. Baik mengenai berapa banyak jumlah cawapres atau nama cawapresnya.
"Belum dibahas (berapa kandidat nama cawapres)," ujar Eva singkat.
Menurut Eva yang terpenting sosok pendamping Jokowi, kelak bisa meningkatkan suara pemilih di pertarungan Pilpres. Apalagi, setelah berhasil mendapatkan kursi, cawapres Jokowi mestilah produktif pada jabatan yang diembannya tersebut.
"Paling penting yang bisa nambah suara untuk memenangkan Jokowi dan produktif saat jadi capres kelak. Dalam arti produktif dalam pemerintahan," tandas Sekretaris Badan Pendidikan dan Pelatihan PDI Perjuangan itu.
Potensi Cawapres Besar
Mahfud MD, dinilai sebagai salah satu tokoh yang berpotensi menjadi cawapres Jokowi. Seperti yang dikatakan Pengamat Politik dari Universitas Pelita Harapan Emrus Sihombing.
"Iya, saya melihat ada yang berpotensi menjadi cawapres salah satunya adalah Mahfud MD. Dia salah satu tokoh yang bagus berpasangan dengan Jokowi sampai saat ini. Tapi tergantung dinamika politik yang terjadi menjelang pencalonan," tutur Emrus Sihombing saat dihubungi Tagar News, di Jakarta, Kamis (5/7).
Emrus menilai, Mahfud MD yang merupakan Guru Besar Fakultas Hukum Universitas Islam Indonesia Yogyakarta itu, punya pemikiran yang berbeda dari tokoh yang lainnya. Yakni pandangan soal politik identitas.
Sekalipun Mahfud MD adalah seorang santri, karena latar belakangnya yang merupakan kaum Nahdiyin, Emrus melihat sosok Mahfud MD yang sangat pluralis.
"Menurut saya, dan saya kira bagus sekali dan saya pikir dia orang yang berani berseberangan dengan orang-orang katakanlah dengan orang-orang yang mencoba mengemukakan pandangan-pandangan yang sifatnya politik identitas," papar Emrus.
"Tokoh-tokoh semacam inilah yang kita perlukan mempersatukan bangsa Indonesia. Jadi, kita tidak lagi disibukkan dengan perbedaaan-perbedaan yang sifatnya politik identitas itu, saya kadang berpikir karena kita Pancasila," sambungnya.
Sosok Mahfud dinilai akan mampu membawa masyarakat Indonesia bersatu. Politik identitas yang selama ini digaungkan dan membuat masyarakat terkotak-kotak, tidak akan lagi terjadi.
"Jadi kalau saya melihat ketokohan Mahfud MD ini dia adalah tokoh yang cerdas, pintar, bagus narasi-narasinya juga nasionalis, dia Islam santri yang pluralis. Tidak terjadi Islam-Islam yang sifatnya membawa politik identitas tetapi dia adalah tokoh santri keislaman yang moderat," pungkasnya.
Siapkah Mahfud MD?
Meski namanya santer diperhitungkan dalam bursa cawapres, Guru Besar Fakultas Hukum Universitas Islam Indonesia Yogyakarta ini, mengaku belum ada satu pun partai politik atau pun tokoh yang memintanya untuk menjadi calon wakil presiden.
"Belum ada yang minta (menjadi calon wakil presiden)," ucap pria kelahiran Sampang, Madura ini.
Ketika ditanyakan soal kesiapannya menjadi calon wakil presiden, ia pun menjawab dengan singkat dan tegas. "Akan saya jawab kepada yang meminta saja," tandas Mahfud MD. (nhn)