BMKG Peringatkan Potensi Cuaca Ekstrem di Jawa Timur dan Bali

Kepala BMKG Dwikorita Karnawati mengunjungi kantor Gubernur Jawa Timur dan Bali untuk menyampaikan data potensi cuaca ekstrem yang dapat memicu bencana hidrometeorologi.
Kepala BMKG Dwikorita Karnawati bertemu dengan Pj. Gubernur Jawa Timur dan Bali. (Foto: Tagar/Instagram/@infobmkg)

Kepala Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG), Dwikorita Karnawati, melakukan kunjungan penting ke kantor Gubernur Jawa Timur dan Bali. Kunjungan ini bertujuan untuk menyampaikan data potensi cuaca ekstrem yang dapat memicu bencana hidrometeorologi di kedua wilayah tersebut. Dwikorita bertemu langsung dengan Pj. Gubernur Jawa Timur, Adhy Karyono, dan Pj. Gubernur Bali, Sang Made Mahendra Jaya, untuk memberikan informasi terkait fenomena cuaca yang dipengaruhi oleh La Nina dan Indian Ocean Dipole (IOD) negatif.

Kondisi global ini diperkirakan akan meningkatkan curah hujan di wilayah Indonesia, termasuk Jawa Timur dan Bali. Meskipun fenomena ini diprediksi akan menjadi netral pada awal 2025, masyarakat tetap harus waspada terhadap ancaman banjir, tanah longsor, dan gelombang tinggi. Dwikorita menekankan, "Kondisi ini memerlukan kewaspadaan yang tinggi, terutama di wilayah-wilayah yang rawan bencana."

Di Jawa Timur, BMKG mencatat bahwa intensitas curah hujan tinggi pada Desember 2024 akan mencapai peluang curah hujan menengah (51–150 mm) lebih dari 70%, sementara curah hujan tinggi (151–300 mm) lebih dari 60%. Wilayah yang diprediksi rawan banjir meliputi Blitar, Gresik, Jember, Malang, Pacitan, dan Probolinggo. Selain itu, gelombang tinggi 1,25–2,5 meter diperkirakan terjadi di perairan selatan Jawa Timur, mencakup Pacitan, Trenggalek, Tulungagung, Blitar, dan Banyuwangi.

Pj. Gubernur Jawa Timur, Adhy Karyono, menyampaikan bahwa pemerintah daerah telah mempersiapkan langkah antisipasi. "Kami siap berkoordinasi dengan BMKG dan lembaga terkait untuk memitigasi dampak bencana. Keselamatan masyarakat adalah prioritas utama, dan kami mengimbau semua pihak untuk meningkatkan kewaspadaan dan proaktif dalam upaya pencegahan," katanya.

Di Bali, BMKG juga memperingatkan bahwa wilayah ini berpotensi mengalami curah hujan kategori menengah hingga sangat tinggi di Tabanan, Badung, Gianyar, Bangli, dan Denpasar. Potensi bencana hidrometeorologi seperti banjir, tanah longsor, dan angin kencang diprediksi meningkat, terutama pada periode 15–21 Desember 2024. Gelombang tinggi mencapai 2,5–4 meter juga diperkirakan terjadi di perairan selatan Bali. BMKG mengimbau masyarakat pesisir dan nelayan untuk menghindari aktivitas di laut selama periode tersebut.

Berita terkait
Khofifah Ziarah Makam Keluarga Sebelum Pemilihan Gubernur Jawa Timur
Khofifah Indar Parawansa mengawali hari pemilihan dengan ziarah ke makam keluarganya di Surabaya, didampingi ketiga anaknya.
Pantai-pantai Eksotis di Tulungagung: Surga Tersembunyi di Jawa Timur
Tulungagung, Jawa Timur, tidak hanya terkenal sebagai penghasil marmer, tetapi juga memiliki berbagai pantai indah yang menawarkan keindahan alam dan suasana menenangkan.
Khofifah Indar Parawansa Disebut Tak Punya Lawan Sepadan di Pilgub Jawa Timur 2024
Sampai saat ini, belum ada tokoh lain yang muncul dan dianggap cukup mumpuni untuk berhadapan langsung dengan Khofifah di Pilgub Jatim.
0
BMKG Peringatkan Potensi Cuaca Ekstrem di Jawa Timur dan Bali
Kepala BMKG Dwikorita Karnawati mengunjungi kantor Gubernur Jawa Timur dan Bali untuk menyampaikan data potensi cuaca ekstrem yang dapat memicu bencana hidrometeorologi.