Jakarta - Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) kembali merilis peringatan dini agar masyarakat mewaspadai cuaca ekstrem selama masa Pancaroba jelang musim hujan tahun 2020/2021. BMKG memperingatkan potensi cuaca hujan lebat hingga kemungkinan hujan es di beberapa wilayah di Indonesia.
Sebelumnya pada 7 September 2020 lalu, BMKG juga telah menyampaikan peringatan agar kewaspadaan terhadap hujan dengan intensitas tinggi perlu terus ditingkatkan.
BMKG menyampaikan, pada Senin, 21 September 2020 banjir bandang terjadi di wilayah Kabupaten Bogor dan Sukabumi yang diakibatkan oleh kejadian hujan lebat. Curah hujan intensitas tinggi hingga 110 mm dalam periode 4 jam (15.00-19.00 WIB) teramati di Citeko.
"Hujan lebat ini dipicu oleh kondisi atmosfer yang labil dan diperkuat dengan adanya fenomena gelombang Rossby ekuatorial serta adanya daerah pertemuan angin (konvergensi)," kata BMKG dikutip Tagar dari laman resminya, Selasa, 22 September 2020.
"Kombinasi dari ketiga fenomena atmosfer ini meningkatkan potensi pertumbuhan awan hujan di sekitar Jawa Barat," kata mereka.
Potensi cuaca ekstrem seperti hujan lebat dalam durasi singkat yang dapat disertai kilat/petir dan angin kencang, angin puting beliung, bahkan fenomena hujan es.
Menyusul kejadian tersebut, BMKG kemudian mengeluarkan informasi peringatan dini cuaca ekstrem skala waktu 3 jam-an untuk wilayah Jawa Barat sebelum terjadinya banjir bandang pada tanggal 21 September 2020 sebanyak 5 kali mulai dari jam 13.45 WIB hingga 22.50 WIB.
BMKG menyampaikan, potensi hujan lebat yang terjadi pada siang/sore di wilayah Bogor tersebut secara tidak langsung dapat meningkatkan potensi luapan air di sekitar daerah aliran sungai Ciliwung, sehingga masyarakat dihimbau untuk mewaspadai potensi genangan.
"BMKG telah mengeluarkan informasi prakiraan awal musim hujan tahun 2020, dimana diprediksikan bahwa sebagian besar wilayah Indonesia akan memasuki periode awal musim hujan mulai akhir bulan Oktober-Nopember 2020," kata BMKG.
Citra satelit potensi cuaca ekstrem selama masa Pancaroba tahun 2020. (Foto: BMKG)
Selama bulan September-Oktober ini, kata BMKG, periode peralihan musim (pancaroba) dari kemarau ke penghujan masih berlangsung di beberapa wilayah Indonesia. Dalam fase ini, kondisi hujan yang tidak merata dapat terjadi dengan intensitas sedang hingga lebat dalam durasi singkat.
"Pada masa peralihan musim ini, perlu diwaspadai potensi cuaca ekstrem seperti hujan lebat dalam durasi singkat yang dapat disertai kilat/petir dan angin kencang, angin puting beliung, bahkan fenomena hujan es," kata BMKG.
Dalam periode sepekan ke depan, BMKG juga telah memprediksikan potensi hujan lebat dengan intensitas tinggi yang disertai kilat/petir di beberapa wilayah di Indonesia.
BMKG juga mengimbau masyarakat agar tetap waspada dan berhati-hati terhadap potensi cuaca ekstrem termasuk puting beliung, hujan lebat disertai kilat/petir, hujan es, dan lain-lain, serta dampak yang dapat ditimbulkannya seperti banjir, tanah longsor, banjir bandang, genangan, angin kencang, pohon tumbang, dan jalan licin.
Berikut Tagar rangkumkan sejumlah daerah yang berpotensi dilanda hujan lebat sepanjang 22-28 September 2020 mendatang:
Periode 22-24 September 2020:
- Aceh
- Sumatera Utara
- Sumatera Barat
- Riau
- Jambi
- Sumatera Selatan
- Lampung
- Jawa Barat
- Jawa Tengah
- Jawa Timur
- Kalimantan Barat
- Kalimantan Tengah
- Kalimantan Timur
- Kalimantan Selatan
- Kalimantan Utara
- Sulawesi Utara
- Gorontalo
- Sulawesi Tengah
- Sulawesi Barat
- Sulawesi Selatan
- Maluku
- Maluku Utara
- Papua Barat
- Papua
Periode 25-28 September 2020:
- Aceh
- Sumatera Utara
- Sumatera Barat
- Riau
- Jambi
- Sumatera Selatan
- Bengkulu
- Kep. Bangka Belitung
- Lampung
- Banten
- Jawa Barat
- Jawa Tengah
- Kalimantan Barat
- Kalimantan Tengah
- Kalimantan Timur
- Kalimantan Utara
- Sulawesi Utara
- Gorontalo
- Sulawesi Tengah
- Sulawesi Barat
- Sulawesi Selatan
- Sulawesi Tenggara
- Maluku
- Maluku Utara
- Papua Barat
- Papua. []