Bocah WNI Eks ISIS Didata Balik ke Indonesia

Menteri Koordinator Bidang Politik, Hukum dan Keamanan (Menkopolhukam) Mahfud Md mengatakan akan mendata bocah eks jaringan ISIS untuk dipulangkan.
Mesnko Polhukam Mahfud MD usai menghadiri acara Aptisi di Surabaya, Rabu 29 Januari 2020. (Foto: Tagar/Haris D Susanto)

Jakarta - Presiden Joko Widodo (Jokowi) telah memutuskan untuk tidak memulangkan ratusan warga negara Indonesia (WNI) eks kombatan Negara Islam Irak Suriah ke Indonesia. Namun, pemerintah masih mengkaji untuk mengembalikan bocah eks prajurit ISIS ke Tanah Air.

Menteri Koordinator Bidang Politik, Hukum dan Keamanan (Menkopolhukam) Mahfud Md mengatakan saat ini pemerintah sedang merancang keputusan presiden (keppres) untuk menyikapi penolakan kepulangan WNI eks ISIS.

Itu kan sudah opsi. Pasti saatnya diputuskan dong. Sekarang kan masih didata benar enggak ada tuh anak-anak.

"Itu sedang dikerjakan oleh BNPT (Badan Nasional Penanggulangan Terorisme). Nanti pokoknya keputusan pemerintah bisa bentuknya keppres, kalau itu orang permohonannya naturalisasi," kata Mahfud di Kompleks Istana Kepresidenan, Jakarta, Selasa, 18 Februari 2020.

Mahfud mengemukakan saat ini keppres mengenai hal tersebut belum selesai. Sebab, semua masih disusun oleh pemerintah.

"Sedang dikerjakan, nanti," ucap dia.

Baca juga: Buya Sebut Eks ISIS Pulang ke Indonesia Serba Repot

Mantan Ketua Mahkamah Konstitusi (MK) itu juga memberi sinyal mengenai opsi memulangkan anak-anak WNI eks ISIS untuk bisa dipulangkan. Meskipun saat ini belum ada keputusan resmi dari pemerintah Indonesia.

"Itu kan sudah opsi. Pasti saatnya diputuskan dong. Sekarang kan masih didata benar enggak ada tuh anak-anak," ujar Mahfud.

Adanya opsi memulangkan bocah eks ISIS ditanggapi Pengamat politik Indonesian Public Institute (IPI) Karyono Wibowo. Dia meminta pemerintah melakukan filterisasi dengan ketat apabila hendak memulangkan anak-anak WNI eks jaringan ISIS.

"Yang menjadi masalah krusial adalah anak-anak, atas dasar kemanusiaan. Tetapi juga harus hati-hati," kata Karyono di Jakarta, Selasa, 11 Februari 2020.

Baca juga: Infografis ISIS dan Artefak yang Diluluhlantakan

Dia mengatakan anak-anak usia 11 tahun banyak yang terlibat dalam gerakan teror, karena mereka sudah dipersenjatai dan didoktrin secara ideologis dengan paham radikal.

Karyono mengingatkan pemerintah baiknya tidak hanya melihat dari faktor mereka sebagai anak-anak, tetapi mempertimbangkan keterlibatannya dalam aksi teror.

"Jangan hanya melihat dari faktor, oh ini anak-anak. Lalu, bagaimana dengan anak-anak yang terlibat di dalam aksi teror itu, di dalam negeri maupun di luar negeri," ujarnya. []

Berita terkait
TB Hasanudin Sebut Tim Monitoring Eks ISIS Senyap
Anggota Komisi I DPR RI dari Fraksi PDIP TB Hasanudin kritik KSP Moeldoko yang umumkan rencana pembentukan tim memonitor langsung 689 WNI eks ISIS
Polisi Ancam WNI Eks Kombatan ISIS yang Pulang
Kepala Badan Pemelihara Keamanan (Kabaharkam) Polri Komisaris Jenderal Polisi Agus Andrianto mengancam bakal menindak WNI eks ISIS apabila pulang.
Komentar Mantan Teroris Terkait WNI Eks ISIS
Mantan terpidana terorisme Khairul Ghozali menilai, dirinya sangat mendukung ada opsi untuk memulangkan WNI Eks ISIS ke Indonesia.
0
Putra Mahkota Arab Saudi Melawat ke Turki
Persiapan untuk menghadapi kunjungan Presiden Joe Biden, Putra Mahkota Arab Saudi lakukan lawatan regional kali ini ke Turki