Jakarta - Boeing Co telah menerima pesanan pertamanya untuk pesawat B-737 Max, sejak regulator penerbangan (FAA - Federal Aviation Administration) melarang jet tersebut pasca dua kecelakaan fatal, salah satunya menimpa pesawat milik maskapai Lion Air. Pabrikan pesawat yang bermarkas di Chicago, Illinois, Amerika Serikat itu menyebutkan bahwa maskapai Polandia, Enter Air telah memesan empat unit B-737 Max. Boeing menyebutkan bahwa sertifikasi ulang jet masih tergantung pada keseimbangan.
Enter Air saat ini memiliki 22 unit Next Generation 737. Jika membeli keempat unit pesawat yang diuraikan dalam kontak baru maka armada B-737 Max akan bertambah menjadi 10 pesawat. Boeing dan Enter Air telah mencapai kesepakatan yang merevisi pengiriman pesanan yang tertunda dan memberi Enter Air kompensasi biaya.
Boeing dan Enter Air telah mencapai kesepakatan yang merevisi pengiriman pesanan yang tertunda dan memberi Enter Air kompensasi biaya.
Baca Juga: Boeing Pecat CEO Dennis Muilenburg Gegara 737 Max
Seperti diberitakan dari BBC News, Kamis, 20 Agustus 2020, Enter Air menjatuhkan pilihan kepada B-737 Max berdasarkan tinjauan bahwa pasca kecelakaan pada 2019, akan menghasilkan pesawat terbaik di dunia selama bertahun-tahun mendatang. Enter Air merupakan operator penerbangan charter terbesar di Polandia yang mulai beroperasi pada 2010 dengan satu unit pesawat B-737.
Enter Air saat ini memiliki 22 unit Next Generation 737. Jika membeli keempat unit pesawat yang diuraikan dalam kontak baru maka armada B-737 Max akan bertambah menjadi 10 pesawat. Boeing dan Enter Air telah mencapai kesepakatan yang merevisi pengiriman pesanan yang tertunda dan memberi Enter Air kompensasi biaya.

Beberapa laporan berita menyebutkan bahwa penghilangan kata "Max" dalam tajuk utama pengumuman Boeing tentang kesepakatan dengan Enter Air menunjukkan bahwa diam-diam Boeing mencabut branding yang kontroversial. Menanggapi pertanyaan dari BBC, juru bicara Boeing menyangkal dengan menyatakan bahwa 737 Max disebutkan beberapa kali dalam siaran pers.
Perusahaan mengatakan berharap menerima persetujuan untuk mengembalikan pesawat terbang lagi awal tahun depan (2020). Namun Boeing juga mengumumkan rencana untuk mengurangi jadwal produksinya.Sebelumnya, regulator penerbangan AS (FAA - Federal Aviation Administration) menghentikan operasional 737 Max di seluruh dunia pada Maret 2019, menyusul dua kecelakaan fatal yang menewaskan 346 orang. Anggota parlemen AS yang menyelidiki Boeing tahun lalu menuduh perusahaan menyembunyikan informasi tentang pesawat itu dari regulator selama proses persetujuan.
Perusahaan mengatakan berharap menerima persetujuan untuk mengembalikan pesawat terbang lagi awal tahun depan (2020). Namun Boeing juga mengumumkan rencana untuk mengurangi jadwal produksinya.
Simak Pula: Kabel Boeing 737 Max yang Dikandangkan Bermasalah
Selain jatuhnya dua unit Max-nya, Boeing juga terkena imbas krisis virus corona Covid-19 yang menyebabkan terjadinya pembatasan perjalanan. Tahun ini, pelanggan membatalkan lebih dari 400 unit pesanan untuk B-737 Max. Pada semester I 2020, Boeing hanya mengirimkan 737 Max, turun drastis dibandingkan tahun lalu yang mencapai 100 unit. []