Jakarta - Regulator penerbangan Amerika Serikat (AS) meminta produsen pesawat Boeing Co untuk mendisain ulang tutup pelindung mesin pesawat 737 Next Generation (NG). Hal ini untuk mencegah terulangnya kembali kecelakaan fatal tahun lalu yang menimpa pesawat Southwest Airlines yang menewaskan seorang penumpang.
Pada April tahun lalu, pesawat B-737 NG milik Southwest Airlines mengalami kegagalan mesin sekitar 30 menit setelah lepas landas dari bandara La Guardia di New York. Bilah kipas yang rusak putus dan menghancurkan tutup pelindung mesin CFM56-7B.
Pecahan penutup mesin menghantam jendela, menekan kabin dan menyedot salah satu penumpang wanita. Beruntung wanita itu berhasil ditarik sehingga tidak sampai keluar pesawat, tapi ia meninggal karena mengalami luka berat.
Dewan Keselamatan Transportasi Nasional (NTSB) AS telah merekomendasikan Administrasi Penerbangan Federal AS (FAA) untuk mewajibkan Boeing mengganti penutup kipas pada mesin semua pesawat 737 NG yang telah ada maupun yang akan diproduksi lagi. Saat ini Boeing memiliki lebih dari 7000 unit pesawat 737 NG.

Seperti diberitakan dari ft.com, Rabu, 20 November 2019, Boeing menjamin seluruh pesawat 737 NG masih aman dan laik terbang. Disebutkan bahwa masalah kerusakan kipas mesin sudah sepenuhnya dimitigasi dan telah dilakukan inspeksi. Perusahaan sedang mengerjakan peningkatan disain mesin untuk memenuhi rekomendasi keselamatan dari NTSB. Dalam sebuah pernyataan tertulis, Boeing menyebutkan,"Setelah disetujui oleh FAA, perubahan disain akan diimplementasikan ke seluruh armada NG."
Kabar dari NTSB ini merupakan tantangan bagi reputasi Boeing yang tengah berjuang untuk membangun kembali kepercayaan setelah dua kecelakaan fatal model 737 Max dan masalah lainnya. Regulasi penerbangan AS telah mengkandangkan (grounded) lusinan 737 NG untuk segera dilakukan perbaikan setelah ada temuan retakan pada komponen yang dikenal dengan sebutan "garpu acar", yang menghubungkan sayap ke badan pesawat. Bulan lalu, FAA telah meminta Boeing agar pesawat 737 NG yang telah melakukan frekuensi penerbangan (lepas landas dan pendaratan) untuk dilakukan pemeriksaan dalam waktu dua bulan.
Boeing menyebutkan keputusan NTSB soal perbaikan mesin pesawat 737 NG tidak akan mempengaurih 737 Max, sebab sudah mendapat rekomendasi laik terbang dari otoritas penerbangan. Seperti diketahui seluruh armada 737 Max sudh dikandangkan sejak Maret lalu. Regulator menyebutkan sistem perangkat lunak anti stall pada B-737 Max sebagai faktor signifikan penyebab jatuhnya pesawat Lion Air 610 dan Ethiopian Airlines 302 yang menewaskan 346 orang.[]
- Baca Juga: Bos Boeing Akui Salah Soal Kecelakaan B 737 Max
- Boeing 737 Max Boleh Terbang Asal Warga AS Merasa Aman