Pyongyang, (Tagar 4/9/2017) – Ledakan Bom Hiroshima Jepang, kalah dahsyat dengan bom hidrogen Korea Utara (Korut). Berdasarkan guncangan seismik yang ditimbulkan, menurut NORSAR, yaitu kelompok dari Norwegia yang memantau uji coba nuklir itu, daya ledak bom hidrogen Korut sekitar 120 kiloton TNT. Bom ini semakin menambah percaya diri Korut untuk mencapai tujuannya merealisasikan rudal balistik antarbenua.
Seperti dilansir CNN, Senin (4/9), stasiun televisi resmi Korut mengabarkan bahwa bom hidrogen itu dapat dimasukkan ke dalam rudal balistik antarbenua atau ICBM. Pada saat uji coba, penguasa Korut, Kim Jong Un terlihat langsung menandatangani perintah tes.
Bom hidrogen merupakan senjata nuklir terkuat dan lebih mematikan yang pernah diciptakan. Perangkat ini terlihat kecil namun memberikan efek kehancuran yang lebih besar. Kekuatan bom ini delapan kali lipat dari bom atom yang dijatuhkan di Hiroshima, Jepang, dalam Perang Dunia II, yang berdaya ledak 15 kiloton TNT.
Menurut Vipin Narang, profesor ilmu politik di Massachusetts Institute of Technology (MIT), bom dengan daya ledak 100 kiloton TNT dapat menghancurkan satu kota dalam sekejap.
Sementara itu, pejabat militer Korea Selatan (Korsel) menilai bom hidrogen Korut hanya memiliki daya ledak 50 kiloton. Presiden Amerika Serikat Donald Trump mengancam akan mengembargo negara-negara yang melakukan bisnis negara Korea Utara.
Trump menyerukan ancaman melalui akun twitter @realDonaldTrump. "Amerika Serikat sedang mempertimbangkan, selain pilihan lain, menghentikan semua perdagangan dengan negara mana pun yang melakukan bisnis dengan Korea Utara.”
Saat peluncuran bom hidrogen, Minggu (3/9), United States Geological Survey mencatat getaran seismik bermagnitudo 6.3 pada kedalaman nol kilometer di lokasi berjarak 22 kilometer dari Sungjibaegam, Korut.(wwn/CNN)