Jakarta - Kementerian Badan Usaha Milik Negara (BUMN) terus melakukan perombakan kursi petinggi perusahaan berpelat merah baik direksi maupun komisaris. Ignasius Jonan kabarnya ditunjuk jadi komisaris Garuda Indonesia.
Kita mengevaluasi BUMN-BUMN lain setelah lima yang besar, mau Garuda dan lain-lain, kita evaluasi semua.
Direktur Niaga Garuda Indonesia Pikri Ilham Kurniansyah merespons kabar eks Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral tersebut menjadi petinggi maskapai BUMN tersebut.
"Kami belum tahu," kata Pikri setelah diskusi bertemakan Ngopi BUMN di Jakarta Pusat, Selasa 26 November 2019, dikutip dari Antara.
Pikri menyerahkan sepenuhnya penunjukan petinggi Garuda Indonesia kepada Menteri BUMN Erick Thohir selaku pemegang hak prerogatif. "Itu urusannya menteri," katanya.
Mantan Direktur Utama PT Garuda Indonesia Emirsyah Satar (kiri) bersiap menjalani pemeriksaan di Gedung KPK, Jakarta, Rabu (10/7/2019). Emirsyah diperiksa sebagai tersangka kasus dugaan suap pengadaan pesawat dan mesin pesawat dari Airbus SAS dan Rolls-Royce PLC pada PT Garuda Indonesia. (Foto: Antara/Rivan Awal Lingga)
Kementerian BUMN terus melakukan perombakan bos BUMN. Ercik Thohir dan jajarannya terus mencari kandidat untuk kursi penting di perusahaan berpelat merah. Sejumlah mantan menteri masuk dalam radar bos BUMN, di antaranya Ignasius Jonan, eks Menteri Kelautan dan Perikanan Susi Pudjiastuti, dan eks Menteri Komunikasi dan Informatika Rudiantara.
"Kita mengevaluasi BUMN-BUMN lain setelah lima yang besar, mau Garuda dan lain-lain, kita evaluasi semua," kata Staf Khusus Menteri BUMN Arya Sinulingga.
Jonan disebut-sebut akan ditempatkan sebagai komisaris Garuda Indonesia, sementara itu Susi dikabarkan akan menjadi komisaris Perum Perikanan Indonesia (Perindo) dan Rudiantara akan jadi bos PLN.
Setelah merombak lima besar BUMN itu, di antaranya PT PLN, PT Pertamina, Bank Mandiri, Inalum dan BTN, saat ini Kementerian BUMN juga akan meengevaluasi BUMN lainnya. "Nanti lihat saja, masih belum diketahui," katanya.
Arya mengatakan kepastiaannya setelah Menteri BUMN Erick Thohir kembali dari Korea Selatan pada 29 November 2019. []